Telepas bahwa kita manusia yang memiliki nilai kepercayaan yang mana menjadikan kita mudah percaya terhadap sesuatu pada waktu tertentu, atau karena kita semua manusia memliki jiwa jurnalistik yang mana kita selalu membagikan sesuatu yang menurut kita baik atau berguna bagi orang lain.Â
Sebagai manusia yang berpikir juga seharusnnya kita patut bijak dalam hal-hal penting salah satunya menyebarkan berita, karena banyak hal-hal buruk terjadi karena sebuah berita salah diasumsikan, salah penerima, diputar balikan kebenarannya dan sebagainya.
"Du omnibus dubitandum" kata Rene Descartes, ragukan semuanya. Ketika kita menerima apapun itu sebelum kita membagikannya ke orang lain ragukan itu adalah sebuah kebenaran sampai kita menganalisa, mencari tahu, membuktikan bahwa itu adalah sebuah kebenaran yang hakiki barulah kita membagikannya ke orang lain. Apakah kita tega membohongi orang lain, bukankah hanya kebaikan yang boleh diberikan kepada orang lain.
Atau.
Toh kalaupun itu sebuah kebenaran, tidak semua orang juga perlu berita yang menurut kita penting. Apa yang kita bela mati-matian kita anggap penting setengah mati, bisa jadi hanya menjadi sebab orang lain untuk berkata "apaan si, gak jelas."
 Jadi bijaklah. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H