Surat Untuk Kekasih
(Seri Ruang Waktu Cinta #85)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Dari dulu memang tak ada janji. Sungguh bukan tak mau ditagih. Apa mesra hubungan kasih tanpa janji ? Karena janji yang tak ditepati, bukan mesra sejati.
Sadar diri bukan tentang remaja lagi. Yang masih berbunga bunga. Pengalaman lalu dewasakan cara. Karena aku, karena engkau, saling butuh untuk saling isi.
Segunung kekurangan, seluas lautan kelemahan. Tiap hari mengais berkah, bercucur keringat lelah. Tak kenal mewah, apa lagi wah. Ada, itupun kurang, itupun tak mencukupi.
Maaf, saat dititik terendah. Bukan tak usaha, ini diperjuangkan. Agar esok lebih baik. Jemput jalur langit, agar turut alur semesta.
Surat untuk Kekasih. Yang masih percaya impian tak pasti. Tentang senyum yang terhimpit kekurangan, terhambat tuntutan. Menjemput alur diantara duka.
Kuat dan tabahkan. Sabar kan dan kobarkan semangat. Tak perduli lagi apa kata orang. Ini kita, bersama niat  bismillah, untuk esok bahagia.
Surat untuk Kekasih. Sadar saat sendiri sepi, berat beban diratapi. Sungguh Akan ringan saat dipikul bersama. Semangat dinyalakan yakin, akan makna kenapa disatukan, kenapa dipertemukan.
Inilah cinta, versi aku dan engkau. Yang ku bahasakan dalam kata. Bacalah jadi doa. Ajaib dalam Ruang Waktu Cinta.
De Huize Sustaination, 27 Januari 2025
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 85