Puisi : Sedang Merindu
(Seri Puisi Asmaraloka #104)
Ditulis oleh : eko irawan
Bertanyalah langit, bertanyalah hujan. Ini bukan jawaban basa basi. Tentang jujur yang pahit. Tentang Rasa Sedang Merindu.
Untuk apa bohong, untuk apa dusta. Ini jawaban Jujur, ini jujur menjawab. Ada ya ada, tidak ya tidak. Buat apa mengada ada, Â Â jika memang tidak ada.
Sedang Merindu tentang baik baik saja. Saat tak ada masalah, saat tak ada soal. Tak perlu drama, tak butuh sandiwara. Karena Cinta mampu menerima apa adanya.
Dekap lah rasa, peluklah cinta. Seperti obat pahit, tapi menyembuhkan. Sedang Merindu itu pasti. Sabarlah dalam doa, agar keajaiban jadi milik berdua. Â
De Huize Sustaination, 20 Januari 2025
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 104
Catatan Kaki
Baca Seri Puisi Asmaraloka lainnya di link :
https://www.kompasiana.com/tag/puisi-asmaraloka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H