Bijak Finansial antara Kebutuhan dan Life style
(Seri Diskusi Mblarah #18)
Ditulis oleh : Eko Irawan
Tahun baru diidentikan dengan harapan baru. Tahun baru bukan sekedar pesta dan liburan, tapi juga sebuah perenungan tentang kemarin, hari ini dan esok. Tentang apa ? Diskusi Mblarah kali ini coba membahas Bijak Finansial antara Kebutuhan dan Life Style. Seperti apakah tahun 2025 menurut kajian para Mblarahisme, yuk di kulik bareng, semoga menginspirasi.
Diantara Jagung bakar dan Bantengan
Tak seperti pesta tahun baru beberapa tahun lalu, kali ini perginya tak perlu jauh jauh. Hanya diseputar rumah dan menikmati sensasi yang sama, yaitu tentang sebuah harapan baru.
Pengalaman memang guru terbaik. Dahulu masih rela jauh melihat pesta tahun baru hingga ber macet ria di jalan. Bahkan pernah pada waktu itu hingga jauh ke Malioboro jogjakarta. Bagaimanapun juga, liburan merupakan cara merefresh jiwa raga agar kembali prima untuk menghadapi tantangan, khususnya di tahun baru.
Manusia bisa mengalami stress sehingga jika tak pernah rekreasi, pasti banyak efek dan unsur negatif yang mengganggu kinerjanya. Kemampuannya menurun sehingga dalam menghadapi tantangan cenderung tidak fokus dan konsentrasi pasti akan menurun. Jadi sempatkan rekreasi walau tak jauh dan tak harus keluar biaya besar.
Biaya adalah sisi finansial yang tetap harus dipertimbangkan agar selepas pesta tahun baru, kehidupan kita tidak berantakan karena terlalu boros dibelanjakan saat liburan tahun baru. Dan menyambut tahun 2025 kali ini mari berwisata ke desa aja.
Menikmati tahun baru diantara Jagung bakar dan Bantengan. Menikmati sensasi mberot dan asyiknya jagung bakar. Ini saya, bagaimana dengan pembaca ? Diseri Diskusi Mblarah berikutnya nanti kita bahas lebih asyik seputar Bantengan dan sensasi mberotnya.
Membaca kondisi Terkini