Puisi : Bahagia itu diciptakan
(Seri Ruang Waktu Cinta #80)
Ditulis oleh : eko irawan
Hujan mulai mengguyur bumi. Disela senja sepi. Menyapa ramah para petani. Siram segar tetesan Rizki.
Alhamdulillah untuk hari ini. Bismillah untuk esok pagi. Sambut tunas tumbuh dari biji. Harapan baru telah bersemi.
Apa harus menunggu sempurna. Apa harus menunggu kaya. Keluh kesah kurang para manusia. Karena syukur mudah diucap, tapi berat dirasa.
Bahagia itu diciptakan. Syukuri apa yang jadi capaian. Menunggu memang lelah, tapi jangan hapus yang pernah diberikan.
Ini bukan janji, tapi bersama diperjuangkan.
Hujan senja jadi saksi. Hujan jangan kau benci. Jadikan bahagia hujan ini. Ada waktunya, bersama doa bersemi.
De Huize Sustaination, 29 September 2024
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 80
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H