Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagia itu Diciptakan (Seri Ruang Waktu Cinta #80)

29 September 2024   18:43 Diperbarui: 29 September 2024   18:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Bahagia itu diciptakan
(Seri Ruang Waktu Cinta #80)
Ditulis oleh : eko irawan

Hujan mulai mengguyur bumi. Disela senja sepi. Menyapa ramah para petani. Siram segar tetesan Rizki.

Alhamdulillah untuk hari ini. Bismillah untuk esok pagi. Sambut tunas tumbuh dari biji. Harapan baru telah bersemi.

Apa harus menunggu sempurna. Apa harus menunggu kaya. Keluh kesah kurang para manusia. Karena syukur mudah diucap, tapi berat dirasa.

Bahagia itu diciptakan. Syukuri apa yang jadi capaian. Menunggu memang lelah, tapi jangan hapus yang pernah diberikan.
Ini bukan janji, tapi bersama diperjuangkan.

Hujan senja jadi saksi. Hujan jangan kau benci. Jadikan bahagia hujan ini. Ada waktunya, bersama doa bersemi.

De Huize Sustaination, 29 September 2024
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 80

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun