Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Butuh Drama (Seri Puisi Asmaraloka #96)

22 September 2024   06:36 Diperbarui: 22 September 2024   06:41 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #96 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Tak Butuh Drama
(Seri Puisi Asmaraloka #96)
Ditulis oleh : eko irawan

Bijak itu relatif. Ada yang bisa, banyak yang tidak. Hebat telanjangi orang lain, tapi goblok nilai diri. Merasa paling sengsara, paling menderita.

Marah marah tak lihat kenyataan. Sudut pandang sendiri, orang lain jadi keparat. Bela diri yang bodoh. Ciptakan drama tak bermutu di pentas dunia.

Kenapa tak jadi langit. Kenapa batasi diri dalam sempit. Merasa hidup jadi pahit. Merasa hidup terhimpit.

Saat bahagia diperjuangkan. Saat hidup diusahakan. Kenapa tidak satu frekuensi, saling dukung saling kuatkan. Karena saling gembosi itu, perlambat sampai tujuan.

Tak ada yang tak mungkin, saat yakin. Heboh jadi penonton, tapi tak ikut main. Hajat bersama, tapi nunggu lelah yang lain. Apa ada panen, nolak tanam tapi sibuk salah salahin.

Tak butuh drama. Lebih ksatria, Jadi apa adanya. Gandeng tangan melangkah bersama. Saling lengkapi capai bahagia.

De Huize Sustaination, 21 September 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 96

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun