Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Uklam Uklam Temu Kenali Tumpang Via Google Map (Seri Berwisata ke Desa Aja #6)

28 Juli 2024   08:12 Diperbarui: 28 Juli 2024   08:15 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Google map pintu gerbang masuk ke desa tumpang

Uklam Uklam Temu Kenali Tumpang via Google Map (Seri Berwisata ke Desa Aja #6)
Ditulis oleh : eko irawan

Mari Uklam Uklam via virtual ke Tumpang kabupaten Malang dengan menggunakan aplikasi google map. (Kata Uklam Uklam adalah bahasa Jawa khas walikan daerah Malangan, berasal dari kata mlaku mlaku yang berarti jalan jalan). Bagi yang mereka tengah berwisata ke Bromo, keberadaan desa Tumpang sudah tidak asing lagi. Mungkin ada yang kangen tumpang dan belum bisa datang kembali, atau warga tumpang sendiri yang sedang merantau, tulisan ini bisa jadi obat rindu. Mari Uklam Uklam Temu Kenali Tumpang via Google map, sekalian mengenali dan menuangkan harapan apa yang bisa digagas untuk pengembangan keunikan dari lokasi yang dikunjungi tersebut. Selamat mengeksplore Tumpang, semoga menginspirasi.

Temu Kenali Titik Nol km Tumpang


Dalam website Pemerintah Desa Tumpang belum dapat jawaban sejak kapan Desa Tumpang didirikan dan kapan Hari Jadi Dari Desa Tumpang. Dari website tersebut menyampaikan informasi sbb :
"Berdasarkan cerita yang berkembang dimasa lalu, Desa Tumpang tatkala masih berupa rimba dan semak belukar datanglah seorang yang bernama Kiek Sari di Dusun Kebonsari ( saat ini ) yang selanjutnya dikenal dengan pendiri atau babat alas Desa Tumpang.

Sampai  saat ini belum diketahui secara jelas dari berbagai sumber asal usul kiek Sari, keluarga dan Kerabatnya. Demikian juga belum diketahui awal Desa Tumpang berdiri."
(Dikutip dari : http://tumpang-malangkab.desa.id/sejarah-desa)

Kata Tumpang sendiri menurut penuturan beberapa warga setempat berasal dari kepanjangan kata dari watu numpang (bhs : Jawa) yang berarti sebuah batu besar yang menumpang/bertumpuk diatas sebuah batu. Konon pernah ada batu besar yang menumpang namun Keberadaan batu dimaksud sekarang sudah tidak ada karena hanyut terkena banjir dan telah hancur berkeping keping. Beberapa tahun lalu disebuah taman dilokasi eks kantor Kecamatan lama tepatnya di depan masjid Al Huriyah Tumpang, juga pernah ada monumen replika dari watu numpang tersebut, namun sekarang wujud dari monumen tersebut sudah dirubah. Bahkan nama titik lokasi dari monumen tersebut masih di tag dengan sebutan Taman batu tumpang.

Screenshot Google Map Taman Batu Tumpang
Screenshot Google Map Taman Batu Tumpang

Wujud dari monumen itu sekarang seperti sbb :

Dokpri Eko Irawan foto monumen di taman batu tumpang
Dokpri Eko Irawan foto monumen di taman batu tumpang
Dibawah monumen tersebut ada prasasti yang dibuat oleh Camat Tumpang dalam rangka memperingati 50 tahun Kemerdekaan Indonesia Atau 50 tahun Indonesia Emas.

Dokpri Eko Irawan prasasti monumen di taman batu tumpang foto diolah dengan snapsheed
Dokpri Eko Irawan prasasti monumen di taman batu tumpang foto diolah dengan snapsheed

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun