Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Apa Adanya (Seri Puisi Epigram #28)

2 Juni 2024   22:58 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Epigram #28 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Cinta apa Adanya
(Seri Puisi Epigram #28)
Ditulis oleh :  eko irawan

Sungguh bukan aku yang menunda.
Karena semua berhak bahagia.
Nikmati hidup, syukuri Cinta.
Satu saja, terima kasih sudah percaya.

Kecewa itu pasti.
Tapi jangan samakan kisah ini.
Ada perjuangan yang wajib dimengerti.
Apapun hasil, harus disyukuri.

Bicara kurang, pasti kurang.
Tak akan puas, walau uang segudang.
Sungguh bukan rekayasa jalang.
Jujur itu pahit, tapi cinta jangan hilang.

Menunggu memang lelah.
Menanti kapan, dalam dekap gundah.
Bertahan dalam usaha berpolah.
Pasti ada Kebutuhan yang tak rendah.

Malam ini mari berdoa.
Syukuri apapun yang ada.
Bermohon agar besok, keajaiban tiba.
Nasehat diri menanti takdir bicara.

Tak ada sengsara, jika Yakin cinta ada.
Mari pandai bersyukur,
tentang capaian yang ada.
Tuhan telah pertemukan kita.
Permata mahal itu Cinta apa adanya.

De Huize Sustaination, 2 Juni 2024
Ditulis untuk Puisi Epigram 28

Baca juga: Ketika Cinta Ta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun