Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menalar Cinta (Seri Puisi Asmaraloka #87)

14 Mei 2024   06:19 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #87 foto diolah dengan Sketch Camera dan Lumii

Puisi : Menalar Cinta
(Seri puisi Asmaraloka #87)
Ditulis oleh : eko irawan

Malam sudah paham.
Keluh kesah bergumam.
Tentang kemarahan yang mengecam.
Tanya dan protes dalam diam.

Menerima pasang surut.
Menunggu didekap kecut.
Disini dan disana merajut.
Menalar Cinta yang terpaut.

Cinta itu apa, apa itu cinta.
Karena sungguh tak tahu kenapa.
Tanpa alasan, jalani saja.
Karena pertemuan ada, tanpa rekayasa.

Bersama alunkan nada.
Biarlah orang berkata apa, tapi ini kita.
Merajut rasa, pertautan doa doa.
Menalar cinta agar esok jadi nyata.

Mari habiskan malam.
Sambut pagi jangan diam.

De Huize Sustaination, 13 Mei 2024
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 87

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun