Puisi : Jujur Tentang Rasa Sakit
(Seri Tatap Saja #7)
Ditulis oleh : eko irawan
Kau tahu rasa sakit?
Hari ini aku hadir bersama Rasa Sakit
Yang membuatmu jadi seperti sekarang.
Bukan untuk pamer.
Apalagi diceritakan.
Biar aku saja yang tahu.
Cerita Pun tak ada yang percaya.
Tak ada yang nolong.
Disangka lagi acting.
Dikira hanya alasan.
Mengemis, menangis,
Agar dapat belas kasihan.
Iya, disamakan dengan dia.
Koyok arek Iko.
Koyok Cah kae.
Koyok Dheweke
Like him. Like That.
Jujur memang sulit.
Tapi yang bohong malah ditolong.
Getun itu dibelakang,
Yang didepan namanya pendaftaran.
Lalu bilang kecewa, jika dikhianati.
Ditelikung itu sakit brow.
Ada, tapi dianggap tak ada.
Lalu dilupakan. Dijauhi.
Tak perlu kecewa.
Tatap saja bait bait kesepian.
Yang jujur Tentang Rasa Sakit.
Sembuh itu ada karena kau pernah sakit.
Sakit jangan sampai membunuhmu.
Tapi sakit jadi pemantik hebatmu.
Sakit ini mendidik.
Agar kamu jadi orang.
Seleksi alam agar kamu tahu.
Sejatinya siapa orang orang disekitar.
Siapa bangsat, siapa keparat.
Siapa sahabat Sejati.
Yang peduli walau kau sakit.
Mesem Cafe and Art Gallery, 28 Maret 2024
Ditulis untuk Seri Tatap Saja 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H