Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Nada Rindu Sang Penyair (Seri Tadarus Puisi #2)

15 Maret 2024   23:10 Diperbarui: 15 Maret 2024   23:29 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Tadarus Puisi #2 foto di mesem cafe and art Gallery

Puisi : Nada Rindu Sang Penyair
(Seri Tadarus Puisi #2)
Ditulis oleh: eko irawan

Ciptakan tak perlu cari. Hadirkan tak perlu tanya. Percaya itu bekal. Karena yang tak rindu, tak bakal tahu apa itu cinta.

Tak perlu sembunyi, jika butuh. Menipu diri itu siksa. Jadi amarah tanpa alasan. Ini obat, tak perlu malu jika butuh sembuh.

Tadarus Puisi Ramadan. Panggung rasa para pecinta. Ada Nada Rindu Sang Penyair. Hadirlah kekasihku, datanglah pilihan masa depanku.

Diakui itu Rahmat. Ta'aruf ini berkah. Apa ada doa munafik yang dikabulkan. Belajarlah menerima, hargailah pejuang rasa.

Dengarkan nada rindu. Nikmati deru cinta Sang penyairmu. Bangga kau dipuja, bangga kau dicinta. Nikmat apalagi yang sedang jadi dusta.

Baca juga: Ketika Cinta Ta

Belum menang tanpa pengakuan. Belum kalah sampai jadian. Untuk apa bilang tidak, jika hati disatukan Tuhan. Saat takdir Jodoh jadi Jawaban, itulah Nada Rindu kemenangan.

De Huize Mesem, 15 Maret 2024
Ditulis untuk Seri Tadarus Puisi 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun