Puisi : Nada Rindu Sang Penyair
(Seri Tadarus Puisi #2)
Ditulis oleh: eko irawan
Ciptakan tak perlu cari. Hadirkan tak perlu tanya. Percaya itu bekal. Karena yang tak rindu, tak bakal tahu apa itu cinta.
Tak perlu sembunyi, jika butuh. Menipu diri itu siksa. Jadi amarah tanpa alasan. Ini obat, tak perlu malu jika butuh sembuh.
Tadarus Puisi Ramadan. Panggung rasa para pecinta. Ada Nada Rindu Sang Penyair. Hadirlah kekasihku, datanglah pilihan masa depanku.
Diakui itu Rahmat. Ta'aruf ini berkah. Apa ada doa munafik yang dikabulkan. Belajarlah menerima, hargailah pejuang rasa.
Dengarkan nada rindu. Nikmati deru cinta Sang penyairmu. Bangga kau dipuja, bangga kau dicinta. Nikmat apalagi yang sedang jadi dusta.
Belum menang tanpa pengakuan. Belum kalah sampai jadian. Untuk apa bilang tidak, jika hati disatukan Tuhan. Saat takdir Jodoh jadi Jawaban, itulah Nada Rindu kemenangan.
De Huize Mesem, 15 Maret 2024
Ditulis untuk Seri Tadarus Puisi 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H