Puisi : Diam Bermakna Bicara
(Seri Klik Soulmate #18)
Ditulis oleh : eko irawan
Tak perlu umbar kata. Boros wicara. Selisih tiada guna. Diam bermakna bicara.
Apa bisa? Bicara dengan puisi saja bisa. Sudah sehati dalam Hubungan cinta. Tak perlu debat, diam pun bermakna bicara. Klik Soulmate nyata, bukan legenda.
Kekurangan tentu wajar, karena manusia biasa. Ada sisi lemah, tiada manusia sempurna. Tradisi jujur jawabnya. Saling mengerti, mau terima apa adanya.
Marah, protes siapa. Yang penting hati kita. Klik itu jadi hubungan mesra. Dendangkan nada, satukan Asmaraloka.
De Huize Sustaination, 13 Maret 2024
Ditulis untuk Seri Klik Soulmate 18
Catatan Kaki
Sebuah hubungan tentu tak lepas dari aneka perbedaan. Laki laki dan wanita pun juga punya perbedaan alamiah. Tak bisa dipaksakan harus sama. Dinamika hubungan juga mengalami pasang Surut. Untuk menjaga sinergitas ditengah perbedaan agar komunikasi tetap jalan tanpa konflik dibutuhkan cara. Cara itu adalah tradisi jujur yang dibangun sebagai jembatan penghubung dalam sebuah hubungan.
Sebuah klik Soulmate tentu hanya mitos belaka, jika keadaan yang sesungguhnya ditutup tutupi dengan maksud menjaga hubungan agar ideal. Siapa mampu menjaga sandiwara terus menerus jika ada kebohongan? Apa kebohongan akan ditutupi dengan kebohongan baru? Jujur memang pahit, tapi lebih baik diawali dengan jujur karena sebuah klik Soulmate terbangun pengertian yang saling memahami kelemahan dan kekurangan masing masing, sehingga sekalipun diam bermakna bicara.
Salam klik Soulmate
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H