Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Klono Reborn

23 Februari 2024   10:31 Diperbarui: 23 Februari 2024   10:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk seri Klono Reborn #1 foto diolah dengan snapsheed 

Puisi : Klono Reborn
Ditulis oleh : eko irawan

Termenunglah Sang Klono (1). Sangat adil minta dilahirkan kembali. Jadi sosok lebih baru. Yang diakui baik, karena Klono juga manusia.

Dalang selalu cerita Klono antagonis. Jadi musuh Raden Panji. Tak adakah sisi lain Sang Klono. Karena Klono juga punya cinta.

Kata orang Klono jahat. Klono itu musuh. Itu kata orang, tanyalah Klono Sendiri. Karena Klono Juga Romantis.

Ijinkan Klono Jatuh Cinta. Ijinkan Klono punya hidup bahagia. Lahir kembali untuk lebih baik. Lembar baru Asmaraloka Sang Klono.

De Huize Sustaination, 23 Februari 2024
Ditulis untuk Seri Klono Reborn 1

Catatan kaki
(1) Tokoh Klono atau Klana Sewandana dalam kisah panji Topeng Malangan merupakan tokoh antagonis yang menjadi musuh dari Raden Panji. Klana digambarkan sebagai sosok yang memiliki mata besar atau mata kedhelen, hidungnya berbentuk pagotan, mulutnya berbentuk jambe sinegar setangkep, jambang yang serupa ronce melati, serta jenggotnya yang brewok. Tokoh ini memiliki wajah berwarna merah yang berarti bahwa ia seorang pemarah dan juga pemberani. Apakah tokoh Klono ini tidak memiliki sisi lain yang bersifat romantis? Tidak punya cinta kasih Sayang? Sekarang saatnya mari kita ungkap Cinta Sejati Sang Klana. Puisi ini menggambarkan Klono yang lahir kembali tapi Klono yang romantis dan mampu jatuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun