Puisi : Melukis Hujan
(Seri Tatap Saja #2)
Ditulis oleh : eko irawan
Berteduh itu bukan memalukan. Tapi inilah masuk akal. Dari pada sok jago menembus badai dan banjir. Lebih baik Melukis hujan.
Menunggu reda, daripada menantang bahaya. Mari sejenak nikmati kecerdasan air. Direkam untuk belajar. Memaknai keagungan semesta.
Nekad kita kan basah. Melawan menambah masalah. Bukan hujan yang salah. Melukis hujan cara bijak berhikmah.
Mari jadi waras. Walau kasmaran bikin buta. Tapi saling menerima kekurangan adalah hebat. Rela menunggu untuk alur takdir terindah.
Melukis hujan bukan khayalan. Semua ada waktunya, pasti ada jalannya. Kita sedang apa, ini bukan dolanan. Berani? tatap saja berbekal doa.
De Huize Sustaination, 10 Februari 2024
Ditulis untuk Seri Tatap Saja 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H