Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Ruang Waktu (Seri Ruang Waktu Cinta #63)

28 Januari 2024   13:07 Diperbarui: 28 Januari 2024   13:08 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri Ruang Waktu Cinta #63 foto diolah snapsheed

Puisi : Rindu Ruang Waktu
(Seri Ruang Waktu Cinta #63)
Ditulis oleh : eko irawan

Apakah impikan sempurna. Itu tak bisa. Tak kuasa, kadang tiada daya. Menuntut berat dirasa.

Apalagi syukur saja tak mampu. Protes menuntut yang tak tentu. Hidup bukan seperti batu. Tapi terus berubah, Bergerak melaju.

Jadi nikmati yang ada. Jadi rindu ruang waktu. Simpan dalam memori romansa. Agar kenangan jadi rindu rindu.

Memang sekarang tak sesuai ekspektasi. Harus terima apa yang terjadi. Tetaplah bersyukur tanpa kecil hati. Tetap optimis untuk esok hari.

De Huize Sustaination, 28 Januari 2024
Ditulis untuk Seri Ruang Waktu Cinta 63

Catatan kaki

Sekarang pasti ada yang kurang. Tak sempurna. Inilah kenyataan yang mau tidak mau harus diterima. Protes? Adalah hal manusiawi. Tapi terus protes, kau tak bakalan menemukan makna Rindu Ruang Waktu. Seolah semua yang terjadi kemarin hingga hari ini adalah kesengsaraan. Jadinya kau lupa bersyukur. Protes menghasilkan pesimis, sedang syukur menghasilkan optimis. Tak percaya? Silahkan. Hidup itu memilih. Mau milih mengeluh sepanjang hidupmu ya silahkan. Kebaikan dan hikmah selalu ada setiap hari. Bersyukur itu belajar peka. Tapi yang tak peka ujung ujungnya hanya pandai menyalahkan pihak lain, tak kenal introspeksi diri. Dan putus asa seolah pilihan bijaksana. Benarkah?
Semoga puisi ini berguna dan menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun