Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta (Seri Diksi Bicara #2)

5 Januari 2024   14:54 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:24 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi : Cinta
(Seri Diksi Bicara #2)
Ditulis oleh: eko irawan

Apa kau malu bicara cinta. Menulisnya dalam bait diksi Bicara. Padahal ada bersemayam di dada. Sungguh bukan barang tabu, tanpa cinta apa kau ada.

Rumi saja bahas percintaan. "Cinta adalah suatu penyakit, orang yang dihinggapinya tidak pernah ingin disembuhkan". Lalu apa yang dianggap memalukan? Iyalah mereka, diberi pintar tapi miskin kesusastraan.

Jika itu penyakit, kenapa tolak disembuhkan. Jika itu ada, kenapa disembunyikan. Cinta itu agung, cinta itu menawan. Jika cinta sampah, kenapa dipuja sepanjang jaman.

Jika pikirmu picik, sempitlah yang terlihat. Nyata ada tapi hanya tersirat. Betapa dangkal rasa, terkungkung terikat.
Kehalusan cinta, lahirkan nikmat.

De Huize Sustaination, 5 Januari 2024
Ditulis untuk Seri Diksi Bicara 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun