Puisi : Cinta berselimut Penolakan
(Seri Puisi Asmaraloka #77)
Ditulis oleh : eko irawan
Siapa mau jadi korban. Luka tak berdarah. Sehat tapi sakit. Menderita tapi abstrak.
Pernah menangis, ditipu kata. Sindrom asmara membuat tak percaya. Bukan obat tapi pahit. Rasa yang mati ditikam khianat.
Rekayasa alasan, egois tanpa kepedulian. Jadilah cinta berselimut Penolakan. Saat tak percaya pada kata bernama cinta. Benarkah cinta itu ada?
Saat cinta kembali menyapa, percayakah? Jadilah cinta berselimut Penolakan. Tak diakui, tapi ada. Ada tapi ditolak.
Biarkan cinta memilih jalannya sendiri. Berproses tanpa janji, berjalan memberi bukti. Jalani saja tanpa alasan. Memilih cinta dalam diam, karena dalam diam tiada penolakan. (1)
Ditolak? Jangan mundur, jangan putus asa. Perjuangkan jika kau yakin dalam hati. Ditolak belum tentu ditolak. Ditolak adalah cara mengukur dalam kesungguhan mu.
De Huize Sustaination, 21 Desember 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 77
Catatan Kaki
1. Puisi ini terinspirasi oleh apa yang dikatakan Rumi sbb :
Aku lebih memilih mencintai dalam diam
Karena dalam diam tak kutemui penolakan