Diplomasi Pelarian Ketika Buntu Bukan Pilihan
Ditulis oleh : eko irawan
Goblok Mendadak, Mendadak Goblok! Sebuah fenomena ketika buntu bukan pilihan. Diplomasi Pelarian!
Entah sudah berapa lama. Siapa sih mau memilih buntu? Tentu tak seorangpun Sudi berada dalam kebuntuan, apalagi berlarut larut. Buntu bukan pilihan! Jelas, dan sangat jelas.
Mending masih disasarkan si google map. Masih bisa dianggap lucu. Bisa dibikin content. Tapi ini tidak. Sama sekali Ndak lucu. Buang waktu, jadi berlarut larut. Mau kemana tidak jelas.
Bagaimana cara Berdamai dengan masalah, tentu harus ada solusi. Harus ada pilihan. Waktu itu terus menggilas. Tanpa ampun. Waktu yang berlalu akan meninggalkan kita. Dan tak ada cara untuk bisa kembali.
Siapa sih mau terlunta lunta tanpa kejelasan. Tak ada kepastian. Mengambang tanpa tujuan. Tidak berujung. Hanya didiamkan tanpa solusi. Tak berarah. Tak berwarna. Hambar !
Harusnya mari berdiplomasi. Bincang dari hati ke hati. Duduk bersama. Bukan berdrama. Bukan bersandiwara. Bukan pura pura. Jelaskan!
Menjaga suasana agar kondusif. Suasana nyaman. Tapi dengan pura pura. Apa bisa? Ini perasaan, tak bisa ditipu. Ada yang sakit. Dihadapi makin sakit. Tak dihadapi Tersaji didepan kita. Terpampang nyata. Ada. Mampukah bertahan?
Bohong sementara mungkin bisa. Tapi membohongi rasa terus menerus apa mampu? Ini soal hati, soal perasaan. Kejadian itu sudah terjadi. Itu peristiwa yang menyayat hati. Diingat semakin sakit. Menderita. Berat.
Jujur aku stress. Sudah tak mampu. Sampailah pada Diplomasi Pelarian. Sementara tinggalkan, tinggalkan sementara. Dari pada goblok Mendadak, mendadak goblok. Bijakkah?