Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah bersama Eko Irawan

27 Juni 2023   19:18 Diperbarui: 27 Juni 2023   19:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan acara temu komunitas Sejarah di museum Sighasari

Reenactor adalah metodologi belajar sejarah dengan cara reka ulang atau rekonstruksi. Dengan cara ini, para pembelajar diajak bermain dahulu, diperkenalkan dengan seragam ala pejuang, aksesoris yang dipakai, senjata replika yang disandang. Berani tampil dahulu merupakan cara menarik minat belajar sejarah perjuangan agar lebih memiliki daya tarik. Sejarah dikenal sebagai hafalan angka tahun dan peristiwa. Pendalaman berupa penghayatan semangat pejuang sulit didapat jika hanya hafalan angka tahun dan peristiwa. Misal Reenactor Ngalam pernah mengikuti giat Napak tilas Jendral Soedirman, dengan rute gerilya di daerah Bajulan Kediri. 

Dokpri Reenactor Ngalam Napak tilas Jendral Soedirman
Dokpri Reenactor Ngalam Napak tilas Jendral Soedirman

Disana bukan jalan jalan melihat situs, tapi praktek langsung dengan seragam pejuang, bawa senjata dan bawa tandu. Para pembelajar diajak turut merekonstruksi peristiwa sejarahnya dengan jalan kaki gerilya.

Dokpri Reenactor Ngalam acara Napak Tilas Jendral Soedirman
Dokpri Reenactor Ngalam acara Napak Tilas Jendral Soedirman

Inilah metode life historical Reenactment yang coba disosialisasikan menjadi kegiatan reka ulang.

Di malang beberapa tahun silam juga pernah digelar kegiatan Napak tilas Turen Malang, yang merupakan reka ulang dari kegiatan penyerahan kedaulatan dan kembalinya para pejuang Indonesia memasuki kota malang.

Pada saat gelar Malang Tempo Doeloe, Reenactor Ngalam turut aktif memerankan para pejuang dalam festival tersebut.

Dilapangan, komunitas berdandan ala pejuang Republik ini dapat kita jumpai dalam berbagai genre. Ada yang murni Reenactor, artinya apa yang dilakukannya berdasar pada bukti otentik yang secara ilmiah bisa dipertanggung jawabkan. Jadi tidak sekedar dandan, tapi wajib ada ilmu sejarah yang melandasinya. Jika belum sesuai, maka disebut farb. Ada pula kelompok komunitas yang mengutamakan sepeda tua atau motor tua, tapi dandan ala pejuang. Ada juga yang cosplay ala film bertema militer. Kegiatan kegiatan tersebut rata rata mengangkat hobby bertema sejarah baik otentik seperti yang diangkat Reenactor atau sejarah versi film barat atau fiksi lainnya. Semua komunitas ini punya keasyikan sendiri, berbeda genre tapi tetap satu hobby.

Inilah sekelumit keasyikan dunia Reenactor. Penasaran dengan tema lainnya, selamat membaca seri lanjutan dari tulisan ini. Semoga artikel ini menginspirasi dan memberikan gambaran bagaimana sesungguhnya kiprah Reenactor dalam dunia sejarah.

Terima kasih sudah membaca artikel ini.

Museum Reenactor Ngalam, 27 Juni 2023 ditulis untuk Seri Dari Kampoeng Bintjang Sedjarah 1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun