Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Mengajarimu Tawakal Sejati (Seri Sajak Langit #28)

25 Juni 2023   16:22 Diperbarui: 25 Juni 2023   16:36 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langit mengajarimu Tawakal Sejati
(Seri Sajak Langit #28)
Ditulis oleh Eko Irawan

Sebentar saja. Tengoklah angkasa. Karena lalai disibukan dunia. Mengejar kecukupan hidup sementara.

Sedari pagi hingga petang. Malam datang menjelang. Berputar terulang, umur berkurang. Tak kenal hikmah, makna hakiki menghilang.

Sudah jadi mesin. Isi hidup hanya tuntutan. Terus kurang dan meningkat. Sementara raga lupa dijaga.

Jiwa kosong hampa. Rindu dan cinta kering merana. Apakah hidup hanya untuk uang dan harta. Protes kurang meraja Lela, Syukurpun lupa.

Langit tetap menaungi lelahmu. Sekalipun kau sibuk urusan perutmu. Sebentar saja luangkan waktu. Langit luas titip rindu untukmu.

Apakah tiada guna, yang tak berguna caramu yang lupa. Lupa langit berdiri tanpa tiang, Tetap kokoh tanpa pondasi. Langit mengajarimu Tawakal sejati. Sementara kau cemas, lupa doa, lupa Ada Penguasa Semesta.

Malang, 25 Juni 2023
Ditulis untuk Seri Sajak Langit 28

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun