Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nggedabrus Cinta Tanpa Beras (Seri Puisi Asmaraloka #47)

31 Mei 2023   18:22 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:39 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri seri puisi asmaraloka #47 foto 30 mei 2023 di huize Jon caffee diolah dengan snapsheed dan Lumii

Puisi : Ngedabrus Cinta Tanpa Beras
(Seri Puisi Asmaraloka #47)
Ditulis oleh Eko Irawan

Bukan untuk pakan ayam. Tapi perlu untuk dimasak. Kok ayam goreng atau ayam bakar. Ini genthong berasnya habis.

Nggedabrus cinta tanpa beras. Lapar mau makan apa. Itu harus beli, masak harus hutang. Karena tak ada warung mau dibayar janji.

Lapar memang sulit jernih. Motor listrik tak di cash saja, mogok. Tak akan kenyang dicukupi janji. Tubuh lemah, pikiran kusut tak terarah.

Ini fakta hidup. Untung kau bisa paham. Karena cinta memang saling memahami. Mengerti jika cuan, pasang surut.

Nggedabrus cinta tanpa beras. Jika marah, apa akan kenyang. Karena ada cinta dalam sekilo beras. Percaya pada usaha, berjuang berlandas doa.

Malang, 31 mei 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 47

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun