Kelompok kelompok sastra dan mensastrakan kelompok studi merupakan media yang menarik minat masyarakat umum agar tertarik dengan inovasi yang digagas. Giat sastra adalah magnet yang menarik minat agar khalayak mau melihat apa yang diusung dalam nuansa yang lebih santai, memikat dan dekat dengan masyarakat umum. Sudah selayaknya toko toko buku dimasa mendatang membuat lomba lomba sastra kreatif agar terjalin kedekatan antara toko buku dengan peminatnya.Â
Ruang ruang sastra misal pembacaan puisi, perlu dibangun dibanyak tempat agar sastra memiliki panggung yang menarik sehingga pesan pesan yang dikemas dalam pertunjukan sastra bisa tersampaikan secara alami. Orang akan jenuh mendengarkan ceramah dan presentasi, tapi akan memiliki antusias jika mendengarkan pembacaan puisi yang dikemas dengan lantunan musikalisasi puisi. Berikut contoh bagaimana sebuah puisi, digabung dengan pagelaran musik yang dilakukan di mesem caffe dan art Gallery Tumpang Kab. Malang.
Berikut liputannya :
https://youtu.be/NNfgexlMXRQ
Tiga langkah tersebut diatas adalah upaya mendekatkan dunia literasi pada masyarakat umum. Semakin dekat, semakin butuh dan tumbuhlah rasa memiliki agar turut merawat dan menjaga pertumbuhannya. Banyak anggapan, sudah tak sekolah maka tak perlu belajar, membaca atau memiliki buku lagi. Asumsi tersebut salah besar, karena meningkatkan kapasitas intelektual pribadi itu berlaku seumur hidup. Wacana dunia literasi berlaku seumur hidup perlu dibangun dan didukung semua pihak. Paling mudah adalah menuding kesalahan pada pihak tertentu, namun itu bukan solusi, karena yang dibutuhkan adalah mari kerja bersama sesuai bidang dan kemampuan masing masing agar dunia literasi tumbuh berkembang di masa masa mendatang.
Malang, 25 mei 2023
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H