Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ternyata Lebih Gampang Jadi Pecundang (Ultimate Consciousness Series #15)

23 Mei 2023   06:15 Diperbarui: 23 Mei 2023   07:35 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Ultimate Consciousness Series #15 foto 9 mei 2023 diolah dengan snapsheed

Puisi : "Ternyata Lebih Gampang Jadi Pecundang" (Ultimate Consciousness Series #15)
Ditulis oleh : Eko Irawan

Diksi itu pilihan. Berani berucap, wajib dipertanggungjawabkan. Tinggal tuduh, hati penuh kedengkian. Disangka hidup tak ada karma keadilan.

Tak semua orang berani hadap muka. Didepan pura pura berbudaya. Dibelakang bangga mencela. Merasa diri paling benar, paling suci, tapi lupa berkaca.

Ternyata lebih gampang jadi pecundang. Iri dengki terus dipandang. Galang hadang lalu tertawa riang. Tuduh orang, lupa diri guncang meradang.

Selamatkan aku, agar aku tak ikut jadi bajingan. Lupa introspeksi terjebak keegoisan. Hidup sekali dihias gosib murahan. Merasa bebaskan diri, yang lain dituduh kesalahan.

Mungkin sedang kecewa. Hati merana. Gagal diri tapi tak tahu apa sebabnya. Dan termudah, tunjuk yang lain biang keladinya.

Gampang bukan? Cara picik seolah Tak ada keadilan Tuhan. Jika tuduhanmu salah penuh kepalsuan? Apa kau kira Tuhan memberi ampunan?

Malang, 23 Mei 2023
Ditulis untuk Ultimate Consciousness Series 15

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun