Karena Takut Ditolak (Seri Rayuan Rayu Merayu #2)
Jika suka kenapa tak bilang
Tak tahu mana mungkin Sayang
Diapun bebas menghilang
Karena takut ditolak, hati meradang
Tak ada kesempatan kedua
Tak terulang, hanya sekali saja
Cinta remaja jaman behaula.
Tak kenal media sosial, apa lagi wa.
Yang ditunggu perempuanmu
Laki laki yang berani bicara
Berani bilang itu hebat.
Gentelmen! Kesatria kok membisu.
Belum ditolak kok sok tahu.
Karena takut ditolak.
Ragu ragu ini rugikan diri sendiri.
Belum action, kok sudah takut.
Jika penting kenapa disimpan sendiri.
Karena tak ada model cinta, tanpa diungkap.
Ditolak perempuanmu itu diuji.
Masak laki laki mudah menyerah.
Perempuanmu butuh lelaki tangguh.
Bukan sekali ditolak, langsung lunglai.
Calon kepala Rumah tangga harus hebat.
Harus bertanggung jawab. Berani. Terdepan.
Tunjukan perjuanganmu. Tulus cintamu. Memang tak semua lihai Rayuan Rayu Merayu. Tapi jangan tebar pesona, rayuan gombal. Jangan. Kau dipilih, karena jejakmu baik. Terbaik dari yang paling baik.
Tabu memilih penipu. Yang tebar janji janji palsu. Terpilih karena tulus berjuang tanpa ragu. Nyata bukan ilusi halu yang semu.
Karena Takut Ditolak. Kenapa harus takut ditolak?
Padahal engkau diuji. Padahal engkau...
Calon pemimpin keluarga.
Calon Imam Dunia akhirat.
Pasti Perempuanmu, ingin Yang Hebat.
Berjuang penuh semangat.
De Huize Tilapia, 15 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Rayuan Rayu Merayu 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H