Puisi : Love Interstellar (Seri Puisi Asmaraloka #38)
Tak perlu dijelaskan.
Tapi rasakan.
Ini perasaan.
Disatukan tanpa perdebatan.
Saat doa telah menembus langit.
Saat doa telah jadi titah. Jadi Perintah.
Jadi takdir, bukan pilihan.
Bukan rancangan manusia, tapi Jalan dari Tuhan.
Apa yang harus dipermasalahkan?
Apa yang harus diragukan?
Love Interstellar.
Saat suka mulai bermakna.
Karena aku ingin memilikimu. Bersamamu.
Saat Sayang bertambah Sayang.
Karena aku ingin membahagiakanmu.
Membuatmu tersenyum,
Dalam hari harimu.
Dan saat cinta bicara cinta.
Cinta yang mengabdikan diri untukmu.
Cinta yang berkorban untuk dirimu.
Tulus ikhlas menyatu dalam rindu.
Cinta tak lagi kata kata.
Terjemah langit tanpa sandiwara.
Biarlah mengalir menembus dahaga.
Hidup terlalu mahal untuk sengketa.
Nikmati Yang ada.
Tanpa Drama.
De Huize Jon, 13 Maret 2023
Ditulis oleh Eko IrawanÂ
Untuk Seri Puisi Asmaraloka 38
Baca Versi cerpen Love Interstellar :
https://www.kompasiana.com/irawanoke1803/63206fff4addee6b303e1c03/love-interstellar-seri-romansa-asmaraloka-7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H