Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu Akhiri Galau (Seri Hari Hari Puisiku #74)

10 Maret 2023   19:52 Diperbarui: 10 Maret 2023   20:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri hari hari puisiku #74

Puisi : "Waktu Akhiri Galau"

Kepul kretek terakhir.
Duduk dipojok sambil berpikir.
Bertanya ditanya tanya bak si pandir.
Tertunda. Terlunta. Seperti mangkir.

Galau tanpa ujung. Bimbang yang bingung. Resah yang dirundung.
Terjerat Kawat berduri. Teriris luka abadi.
Hidup enggan. Mati segan.
Ditagih. Terus ditagih. Ditagih yang tak terbendung.

Tak jelas. Tak tegas.
Tak bertaring. Dikepung. Dikungkung.
Terjebak sandiwara dusta.
Penuh dusta. Terbunuh Angkara.
Jadilah sekarang. Jadilah hari ini.

Waktu akhiri galau. Tanpa walau. Tiada atau. Sudah lelah hidup penuh ranjau.


De Huize Jon, 10 Maret 2023
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Hari Hari Puisiku 74

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun