Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Monolog Eko Irawan: "Jangan Pasang Kawat Berduri"

12 Februari 2023   16:52 Diperbarui: 12 Februari 2023   16:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Monolog Eko Irawan jangan pasang kawat berduri

Monolog Eko Irawan
" Jangan Pasang Kawat Berduri "

Aku disini. Bertanya. Padamu.
Aku ingin dinilai olehmu. Jujur saja.
Tapi engkau jelas jaga perasaan.
Jaga hati. Agar tak retak diantara kita.
Agar tak ada yang tersinggung.
Karena sakit hati, sewaktu waktu bisa terjadi.

Tapi aku butuh jawaban.
Kenapa aku. Bagaimana diriku.
Kenapa aku begini begini saja.
Tak maju tak mundur.
Tak bergerak tak berubah.
Tak jelas tak ada peningkatan.
Masih saja belum berkembang.
Tak mekar tapi juga tak kuncup
Tak berbuah apalagi berbunga.

Tapi waktu terus menggerus.
Yang lalai, hanya bisa gigit jari.
Terlena diam ditempat.
Tertinggal kereta jaman.
Dan alasan, bukan jawaban.
Karena alasan, cara paling goblog tipu diri. Tak perlu tunjuk lain.
Jika ngurusi diri sendiri, tak becus!

Saatnya tafakur. Merenung diri.
Ayo jujur wahai kisanak!
Ayo bilang apa adanya. Tak perlu tutupi.
Tak perlu sandiwara.
Sekarang tak butuh drama.
Tak butuh alasan.

Ini tidak sedang edan.
Yang edan, pasti tak ngaku dirinya edan.
Yang edan, masih bisa sembuh.
Berusaha waras. Buka lembar baru.
Kau yang waras, kok malah edan?
Iya, apa benar aku edan?

Orang bijak bilang, "Tak akan berubah nasib suatu kaum, jika diri mereka sendiri tak merubah nasib mereka sendiri."
Kau percaya itu benar?
Lalu apa yang kau anggap percaya sebagai kebenaran?
Tak bertindak, tapi ingin berubah.
Nonsen.

Meratapi itu tak akan merubah keadaan.
Alasan itu hanya tipu diri.
Dibutuhkan jawaban. Sekarang!
Pingin apa, nunggu apa. Bertindak apa. Takut apa. Khawatir apa.
Apa belum usaha sudah memastikan?
Belum berusaha sudah memutuskan?
Belum lakukan apa apa, hanya sibuk mikir saja?
Ingat orang lain itu hanya penonton.
Tak mungkin suapi kamu terus.
Tak mungkin bimbing kamu terus.
Kamu bukan bayi.
Kamu punya otak.
Kamu harus berubah sekarang!
Ya, sekarang!
Saat ini juga.
Kecuali kamu tak ingin berubah. Karena kamu memastikan diri pasti tidak bisa.
Pasti tidak mampu.
Pasti Gagal.

Baca juga: Kelana Tali Jiwa

Hidup penuh tantangan. Penuh persaingan. Menyerah bukan solusi.
Kalah bukan alasan berhenti.
Lalu memastikan diri, " ora Iso !!!"
Tahu diri itu perlu.
Ukur kemampuan juga perlu.
Tapi jangan pasang kawat berduri.
Batasi diri, menyerah sebelum berlari.
Merasa kalah dengan memastikan diri.
Hidup tanpa motivasi, pasrah yang bunuh diri. Ingin berubah, tapi batasi diri.
Terkungkung kawat berduri yang diciptakan sendiri.

Ayo bongkar! Jangan pasang kawat berduri. Untuk apa penjara diri?
Ayo Keluar! Bebaskan jiwamu. Buka mata buka hatimu. Ayo berubah, ayo melangkah.
Setapak masih lebih baik dari pada diam.
Tunjukan diri. Berani mencoba, berani usaha. Kamu pasti bisa, karena tak ada yang tak mungkin jika kamu mau berusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun