Iya jika diri ini salah. Bukan membela diri. Aku berusaha untuk baik, tak menyalahi yang lain. Tapi suka tak suka, itu hak orang lain padaku.
Saat diri merasa tak dihargai. Diri ini bukan robot. Bukan mesin. Yang dihina, diam saja. Yang di bully manut saja. Serendah apapun, aku masih punya perasaan.
Merasa tak berharga. Mungkin perasaanku saja. Filling warasku tertekan. Merasa rendah, merasa hampa. Aku ada, tapi aku diabaikan. Aku ditinggalkan.
Kenapa harus malu. Ini resiko jadi diri sendiri. Tak mau ikut ikutan sinting. Aku menolak jadi mereka. Jiwa ini berontak dijajah. Karena aku merdeka. Ini hidupku. Caraku sendiri.
Terpencil, dikucilkan. Tak dibantu, tak ditolong. Apa aku disuruh mengemis, agar kujual murah jati diriku. Tidak. Aku tak mau bego dan bodoh.
Kenapa harus malu. Dititik terendah ini, aku diuji. Sabarku diuji. Akulah tontonan yang serba salah. Bersikap apapun salah.
Jadi tetaplah jadi diri sendiri. Walau kondisiku terpuruk. Bertahan saja dengan ikhlas. Protespun tiada guna. Karena sekarang, bukan untuk menyerah. Tapi saatnya Berpasrah.
Malang, 4 November 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri ultimate Consciousness 7