Saatnya bersyukur menikmati. Masih ada walau sendiri. Memanjakan diri. Walau mungkin dianggap gila, karena bicara sendiri.
Siapa mau terasing. Kesalahan lalu sudah jadi hukuman. Bertemu denganmu, bagai bara neraka. Inilah akibat cinta mati dipeluk Angkara murka.
Kau seharusnya paham. Pengorbananku. Perjuanganku. Lelahku. Kenapa tak kau hargai? Kenapa curhat pada yang lain? Dan kau dihibur, tapi dengan selingkuh.
Sudah sulit, tertimpa tangga penderitaan. Bertahan hanya rumah tangga pura pura. Tapi jauh dari berkah bahagia. Haruskah hidup sekali, diisi duka?
11 11 hanya angka. Jadi jomblo lagi, tak perlu duka. Biarlah semesta mengatur segalanya. Kupasrahkan dengan sabar dan usaha. Jodoh terindah pasti Datang, walau sekarang sendiri meradang.
Malang, 11 November 2022
Ditulis oleh Eko IrawanÂ
Untuk Seri Puisi Hari ini 25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H