Tak Ada yang Perlu Kujelaskan (Seri Hari Hari Puisiku #65)

Tak ada Yang Perlu Kujelaskan. Bukan aku apatis, apalagi berlebihan. Sikap tegas jangan dipermainkan. Karena hidupku bukan ajang gosib murahan.

Ceritapun tak ditanggapi. Malah disebar dan ditambahi. Katanya disimpan tapi jadi gosib seru yang dibumbui. Jadinya aku dibenci. Aku dijauhi.

Diamku tak dihargai. Tahupun tak ditolong, apalagi dimengerti. Seolah mereka paling benar, paling suci. Berhak mengatur dan mengawasi. 

Baca juga: Perjalanan Menunggu Waktu (Seri Puisi Asmaraloka #25)

Tak Ada Yang Perlu Kujelaskan. Ini hidupku, ini ceritaku, itu sadar kulakukan.  Kabar angin yang diluar dihembuskan. Kenapa kau kepo dan lebay, seolah aku bajingan. 

Kuhidup untuk diriku. Disaksikan Tuhanku. Semua ini urusanku, bukan urusanmu. Kuhidup bukan untuk dirimu. Kuberjalan dibumi milikNya, Bukan bumi milikmu. Hidupku urusanku Dengan Allah Tuhanku. Lalu untuk apa kau mengatur ngatur hidupku?

Siapa Kamu? Siapa dirimu? Aku tak mengurusi hidupmu. Tapi kenapa engkau mencampuri urusanku? Kepo dan lebay dengan caraku. Ini hidupku. Ini bukan hidupmu. Apa ada Hak mengatur, padahal kau bukan Tuhanku.

Malang, 21 Oktober 2022

Baca juga: Waktu Berdamai dengan Semesta (Seri Pencari Langit #2)

ditulis oleh Eko Irawan 

Baca juga: Langit Masa Lalu (Seri Sajak langit #17)

untuk Seri Hari Hari Puisiku 65