![[Hari Nusantara]: Impor Ikan, Padahal Lautan Kita Lebih Luas dari Birokrasi](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/12/13/filea7f199e1-7dca-45c5-b9ab-c4ff4ac66bfb-675bfdbac925c47ec349b992.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Doa. Doa itu menembus semesta. Dari Bumi manusia. Menuju Ruang Waktu Angkasa Raya.
Semua bertafakur. Dalam doa menolak bala'. Hanya Allah pelindung terbaik. Tanpa Allah, jadi apa manusia. Sungguh manusia hanya makhluk kecil yang sombong, berdiri dilangit tak bertepi.
Lantunan doa. Mengembara diantara bintang dan nebula. Singhasana langit jadi saksi. Untuk permohonan sejahtera. Keselamatan Jagad Raya.
Baca juga: Paradoks Semesta (Seri Sajak Langit #15)
Rebo Wekasan. Kearifan lokal mengagumi Kuasa Tuhan. Doa doa penuh pengharapan. Upaya berlindung dari segara bencana dan ujian.Â
Markas Barak Nila, 21 September 2022
ditulis oleh Eko IrawanÂ
untuk Seri Hari Hari Puisiku 62
Baca juga: Cosmic Consciousness (Seri Sajak Langit #14)
*********************
Sejarah Rebo Wekasan dikutip dari kompas.com
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!