Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tujuan Mencintaimu (Seri Puisi Asmaraloka #19)

20 September 2022   20:29 Diperbarui: 20 September 2022   20:35 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri puisi asmaraloka #19

Waktu bergulir. Dalam gemercik air. Mengalir. Dari Hulu ke hilir.

Ini gemulai rasa. Dua hati terbuai cinta. Dalam riak gelombang bersama. Menuju bahagia.

Tentu bukan sekedar perhatian palsu. Tak sekedar chat melulu. Kadang kita bertemu. Menguntai kasih, merangkai rindu.

Apa hanya teman. Apa hanya reuni. Dulu pernah sekolah bersama. Hubungan ini bukan hoax. Diakui itu penting. Karena ini bukan dolanan. Ini perjuangan.

Kebersamaan bukan permainan. Ini nyata Bukan tipuan. Diakui atau tidak, punya bukti kesungguhan. Bukan janji lelaki bajingan. 


Perjalanan ini berliku. Lalui bunga bunga para penghibah. Tak perlu sungkan. Tak perlu takut. Tak perlu sembunyi. Karena rejeki cari sendiri, bukan minta para lambe turah yang iri dengki. 

Ini aku dan dirimu. Ini kita. Bukan menurut kata mereka. Tujuan mencintaimu jelas. Hendak kemana bahtera ini berlabuh. Tak butuh sangsi. Tak butuh ragu. Karena perjuangan ini, butuh dimengerti.

Warung kopi Joyo, 20 September 2022

ditulis oleh Eko Irawan 

untuk Seri Puisi Asmaraloka 19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun