Hampir tengah malam. Menembus dingin dan kelam. Walau kantuk datang menerjang. Demi cinta, berjuang dalam diam.
23:23 hanya angka. Ceritapun dianggap bualan dusta. Demi apa, jika bukan karena cinta. Bertarung siang malam demi Adinda.
kaupun rela menunggu. Hasil lelah dan juangku. Mengertilah cintaku. Hargailah betapa aku merindu.
23:23 malam Minggu itu. Dunia ini butuh cuan disaku. Rela menambah utang dan bon bon belanja demi dirimu. Rela lelah bertarung melawan waktu.Â
Pahami, kadang kudapat tak seberapa. Menahan lapar dan hauspun, ku rela. Jerih payah demi menjaga cinta. Dunia serba berbayar, karena Gratis hanya dongeng semata.
Banjar Tengah, 3 September 2022
ditulis oleh Eko IrawanÂ
untuk Seri Puisi Asmaraloka 15