Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mekar Menatap Langit (Seri Sajak Langit #6)

11 Agustus 2022   18:55 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:23 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tahu malam itu indah. Pasti banyak yang menunggu malam. Karena malam tak harus gelap. Saatnya Tafakur, dibawah galaksi luhur.

Singgasana langit begitu memukau. Gemerlap bintang tak terhitung. Bertebar seluas angkasa. Simpan misteri Yang Kuasa.

Mekar menatap langit. Bunga bunga ditaman dunia. Terbang bersama lantunan doa. Para pencinta Tahajud. Dalam sepertiga malam terakhir.

Lantunan tangis para penghamba. Jauhkan sombong dari hati penuh durjana. Manusia hanya sibuk menimbun Angkara murka. Lupa bahwa jagad bumi itu sangat kecil, dibanding galaksi raya.

Malam hadir tak lagi gelap. Bunga bunga memuja. Mekar menatap angkasa. Doa puja pada pencipta Angkasa Raya.



Malang, 11 Agustus 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Sajak Langit #6 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun