Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerimis Cinta Palagan Merdeka

9 Agustus 2022   12:43 Diperbarui: 29 Agustus 2022   20:10 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Saka Merah Putih berkibar memenuhi bumi pertiwi, Indonesia sebentar lagi akan mengumandang ke seantero jagad negeri. 17 Agustus peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia, merdeka dalam arti sesungguhnya. Sumbangsih dan peran apa yang sudah kau lakukan untuk palagan kemerdekaan Bangsa. Inilah essai singkat Gerimis Cinta Palagan Merdeka. Semoga menginspirasi.

Sumbangsih untuk Merah Putih

Sebuah perjuangan di era milenial untuk memaknai palagan merdeka bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai upacara bendera, lomba agustusan, menulis tema tema kemerdekaan dan saya sendiri bersama sama Komunitas Reenactor Malang malah membuat museum Unik yang merupakan satu satunya museum se Indonesia yang mengangkat tema historical Reenactment. 

Tujuannya adalah mengembangkan sebuah metode pembelajaran sejarah dengan bermain peran sebagai pejuang era kemerdekaan melalui metode reenactment atau reka ulang. 

Sekalipun gagasan ini dianggap murahan dan sangat abstrak, namun tidak kenal putus asa demi mensosialisasikan semangat nasionalisme, cinta tanah air dan bangga menjadi anak Indonesia untuk diperkenalkan pada generasi muda. Sumbangsih apa yang sudah dilakukan Reenactor Malang, saya ulas dalam link berikut : Sumbangsih Kampoeng Sedjarah Mewujudkan Malang Kota Pejoeang

Itulah wujud gerimis cinta ala Reenactor malang mengisi palagan kemerdekaan. Membuat nama kampung Dusun Tawangsari Kelurahan Sumbersari menjadi Kampoeng Sedjarah dengan episentrumnya sebuah Museum, Ada drama teatrikal pada hari peringatan tertentu dan film indie ala Reenactor yang secara khusus diputar hanya di Museum Reenactor.  dan tentunya hal ini butuh pengorbanan dan perjuangan dari para penggagas dan pegiatnya. 

Hal ini bukan hal baru, karena sejak 2007 sudah dirintis segala macam bentuk properti yang sekarang jadi Museum Reenactor Malang dan pada 17 Agustus 2017 baru terwujud menjadi Kampoeng Sedjarah hingga hari ini. Tentu tak hanya suka, kamipun mereguk duka cita saat harus mengusung gagasan ini agar tetap konsisten dan berkelanjutan. 

Membangun Literasi Merdeka

Sebuah gagasan yang tidak diliput dan diperkuat dengan literasi yang mumpuni, diera digital seperti sekarang, gagasan tersebut akan sirna secara alamiah. Museum Reenactor punya cita cita besar menjadikan museum tersebut sebagai Pusat Literasi Sejarah untuk mewujudkan Malang sebagai Kota Juang. 

Langkah kecil yang sudah dilakukan adalah menyediakan fasilitas perpustakaan di Museum dan menulis di media online.  Tentu hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Reenactor Malang. Diperlukan dukungan nyata dari berbagai pihak yang berwenang agar gagasan ini terealisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun