Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja di Monumen TRIP

29 Juli 2022   20:22 Diperbarui: 29 Juli 2022   20:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja di monumen TRIP

Senja ini aku termenung. Untuk para muda milenial. Karena Malu aku melihatmu, melenggak lenggok di Citayam. Apa kata pahlawanmu, jika masih hidup sekarang?

Jalan Salak, 31 Juli 1947. Malang bumi bumi hangus, malang di kepung agresi militer penjajah. Negeri yang baru merdeka itu, dicabik Angkara murka.

Adalah para pelajar. TRIP namanya. Tentara Republik Indonesia Pelajar. Jalan salak jadi saksi. Monumen ini jadi bukti. Demi merdeka atau mati.

35 nyawa melayang. Gugur demi Nusa bangsa. Bukan melenggak lenggok pamer outfit, tapi taruhan nyawa demi Indonesia Merdeka. Jadi tumbal kejayaan bangsa.

Duhai para muda. Para pelajar. Kaulah penerus Nusa bangsa. Jangan tinggalkan jasa pahlawanmu. Berkreasilah sesukamu, tapi jangan tinggalkan pejuangmu. Para pelajar muda, yang gugur demi merdekamu sekarang.

Apa yang bisa kau berikan untuk negerimu. Jawablah dengan karyamu.

Monumen TRIP,  29 Juli 2022
Ditulis oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun