Sejak berapa waktu lalu. Kuhadir bermalam disana. Rumah depan mushola. Tempat damai untuk selesaikan sengketa.
Jauh dikaki Semeru. Senja ini berbalut dingin. Kukembali merenung bait bait. Lembar solusi agar esok lebih damai. Tanpa prasangka. Diterima apa adanya.
Hati ini sudah sakit. Sangat parah. Dibiarkan akan menyiksa jiwa. Egois jika dianggap tak ada apa apa. Karena menyimpan luka, rawan sengketa.
Kupandang mentari senja. Tenggelam diperaduan. Rumah depan mushola jadi saksi. Langkah baru harus ditepati. Agar berkah hari hari nanti. Tanpa pertikaian lagi.
Pasirian, Lumajang, 23 Juli 2022
Ditulis oleh Eko IrawanÂ
Untuk Seri Hari Hari Puisiku #50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H