Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Asmaraloka 4: Bucin

26 Juni 2022   00:26 Diperbarui: 26 Juni 2022   00:46 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu membuktikan. Aku apa. Aku siapa. Aku bagaimana. Karena cinta itu tulus ikhlas. Rela apapun jadi budak cinta. Demi dirimu.

Karena aku apa adanya. Tak ada janji. Yang ada, mari sepakat berjuang bersama. Kau bukan hanya penonton. Karena kau ikut lelah dalam suka duka. Ada tangis dan duka. Saat bahagia, itu milikmu. Karena kau pemilik. 

Bucin itu cinta sejati. Rela berkorban untuk yang punya hati. Bisa menghargai. Bisa menerima. Dan ini bukan main gila. Karena ini bukan sandiwara. Bukan janji gombal. Tapi berdua, mengisi asa. 

Menyesalah makhluk yang membuang bucin. Itu sesal tak ada obat. Terimalah dia apa adanya. Jangan ditukar dia dengan bajingan. Karena Bucin ini untuk yang bisa menghargai. Bukan untuk mereka yang menipu apalagi melukai.

Malang, 26 Juni 2022

Ditulis oleh : Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun