Destinasi ini sudah serasa di Korea. Memadu kasih disana, jadi tontonan mereka, karena kita tak lagi muda. Tak perlu repot akan apa kata orang. Toh ini hidup kita sendiri, kita yang memberinya warna. Terserah kita sendiri, mereka tak ada hak mengatur hidup yang lain. Dan untuk apa malu jalani hidup sendiri?
Bukan Drama Korea. Bukan tontonan. Tapi sebuah usaha raih bahagia. Jika sendiri sendiri itu berat, maka bersatu akan mudah dilalui. Berat akan jadi ringan dijinjing dengan bersama. Logika saja. Dan itu masuk akal.
Dan tak muluk muluk. Karena ini bukan drama Korea. Ini drama hidupku dengan hidupmu. Nikmati apa yang ada. Syukuri apa yang kita punya. Usahakan apa yang ingin kita raih bersama. Karena Hasil tak akan mengingkari usaha.Â
Mimpi adalah motivasi. Doa langit bumi mengumandang siang malam. Berkah itu adil, dan akan jadi milik yang mengusahakannya. Tak ada janji janji tanpa bukti, karena perlahan bukti bukti itu membangun kenyataan. Tak pantas didustakan. Dan tak pantas diingkari. Karena ini juang kita bersama, ada aku. Ada dirimu.Â
Bukan drama Korea. Bukan mimpi para pecundang. Ini tidak ada yang salah. Ini kasih nyata. Jika ada yang anggap ini tidak pantas, sungguh itu kata makhluk yang iri. Itu mengganggu pilihan kita. Merusak masa depan kita. Menodai berkah cinta diantara kita. Lalu apa hak mereka? Sungguh itu bukan urusan mereka. Karena Tuhan itu menyatukan. Bukan memisahkan. Kita dipertemukan, karena Tuhan punya maksud terindah. Dan sejak awal, ini diawali dengan Bismillah.Â
Kota Wisata Batu, 22 Juni 2022
Ditulis oleh : Eko Irawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI