Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romansa Asmaraloka 1: Puncak Payung I'm in Love

5 Juni 2022   06:00 Diperbarui: 5 Juni 2022   06:07 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romansa Asmaraloka 1 | dokpri


Jatuh cinta? Itu hikmah. Itu berkah. Skenario langit. Apa ada yang salah? Karena bersamamu itu bahagia. Diakui atau tidak. Disembunyikan atau diumumkan. Toh buktinya bukan hoax.

Ini tentang aku dan kamu. Tentang kita. Untuk apa takut omongan mereka? Siapa mereka? Apa mereka memberi manfaat pada hidup kita? Apa mereka yang memberi makan kita setiap hari? Apa mereka membelanjakan kebutuhan kita? Buktinya tidak. Sekali lagi tidak ada. Dan langit bumi tahu buktinya.

Takut digosipin? Takut heboh seluruh grup whatsapp. Jadi viral. Dighibah seluruh grup alumni. Sebenarnya dibalik ini, mereka sudah rasan rasan. Tahu, pura pura tidak tahu. Bagiku itu unfaedah. Hanya ketakutan semu. Jika diikuti, apakah bahagia kita itu, mereka yang memastikan? Buktinya tidak. Sekali lagi bukan mereka yang membuat hidup kita bahagia.

Teman memang perlu. Tapi jangan karena teman, hidup jadi gamang. Mengejar status baik baik saja, tapi mengorbankan ketulusan cinta. Yang terbukti tulus, dianggap hoax. Ini jalan takdir kita berdua. Apakah rasa nyaman kita itu, diputuskan mereka? Nuruti tukang gosib, bisa hancur masa depan kita.

Puncak payung i'm in love. Pertama kali berdua kesana. Romansa asmaraloka. Ini khusus denganmu. Apakah semua teman wanita kuajak kesana? Jika hanya sebagai teman, apakah semua teman kukhususkan dalam cinta? Aku bukan playboy. Aku punya prinsip. Cintaku ini untukmu. Kau istimewa. Dan kau tahu buktinya. Dan itu bukan hoax.

Hanya dirimu. Tak mungkin semua teman wanita kukhususkan sepertimu. Kukorbankan semua demi kamu. Dan jika itu masih dianggap hoax, apa selama ini aku hanya menebar janji janji palsu?

Romansa asmaraloka. Tumbuh saat usia tak lagi muda. Marilah sayangku. Apa yang membuatmu ragu. Jika mungkin, ayolah pergi saja dari dunia sinting ini. Aku hanya ingin bersamamu. Tak perlu ngurusi orang orang. Mereka hanya mengganggu kewarasan cinta kita berdua.

Berawal dari puncak payung. Kusimpan langkah langkah itu hingga matiku. Cinta ini amanat. Dan kuperjuangkan hingga akhir nanti. Ini pilihan hidup kita yang merdeka. Jangan mau dijajah omongan orang. Kita berdua ini, dijodohkan penguasa langit. Siapa yang menghalangi, berarti melawan kuasaNya.

Aku tak peduli. Ini hidupku. Ini pilihanku. Aku bertanggung jawab karena ini amanat. Dan aku tak peduli jawaban. Aku merasakan cinta dihatimu. Itu bukti. Bukan hoax.

Dan tak ada janji dalam bentuk apapun. Karena ini juang kita berdua. Aku menerima tulus ikhlas caramu mencintai aku. Susah senang adalah pilihan merdeka. Siapa berani mengganggu, berarti dia penjajah terkutuk. Mereka tidak menjamin rezeki. Hanya pandai menghakimi bermodal lidah tak bertulang. Sementara aku dan kamu, berjuang. Bercucur peluh, bermandi air mata, untuk mengejar bahagia, milik Allah, bukan milik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun