Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Reenactor Harus Biasakan Menulis

3 Juli 2019   14:50 Diperbarui: 3 Juli 2019   16:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reenactor dan Menulis? Dua hobby yang punya dunianya sendiri sendiri. Ada keasyikan tersendiri jika dua hobby ini disatukan dalam dirimu. Artikel berikut mencoba mengupas plus minus seorang Reenactor yang baik, adalah reenactor yang punya kebiasaan menulis. Tentang apa itu Reenactor bisa di baca Klik Link ini. Berikut tips agar pengetahuan sejarah yang diketahui dalam dunia Reenactor, agar tidak hilang begitu saja,  tapi terdokumentasi dalam sebuah karya tulis yang bisa dibaca kembali oleh generasi selanjutnya. Semoga artikel ini menginspirasi.

Jadikan Pengetahuanmu Abadi
Bagaimana Orang jaman Now mengetahui sejarah Majapahit? Hanyakah dari ingatan kolektif belaka? Ingatan kolektif yang ada di masyarakat dan diturunkan dari generasi ke generasi, lambat laun akan berubah pemahaman dan persepsi. Bahkan bisa hilang musnah. Satu cara mengabadikan pengetahuan agar abadi adalah dengan menulisnya. Kita Harus berima kasih kepada Empu Prapanca yang menulis  Kitab negara kertagama sehingga kita bisa mengetahui kebesaran kerajaan Majapahit yang mengalami puncak keemasan pada masanya.

Belajar dari Empu Prapanca, kita harus memahami bahwa pengetahuan yang kita miliki, harus ditulis agar abadi dan bisa diwariskan dari generasi ke generasi. Jika tak ditulis, apa yang kita ketahui sekarang, akan musnah seiring kemampuan otak kita yang terbatas dalam hal mengingat, bisa lupa karena pikun dan akan hilang saat kematian datang menjemput setiap makhluk hidup di dunia ini.

Pengetahuan akan abadi jika pengetahuan itu ditulis dalam wujud yang bisa dibaca oleh generasi mendatang. Beberapa ilmu bisa sampai kepada kita sekarang karena ilmu tersebut ditulis. inilah arti penting menulis, tidak hanya para reenactor saja, tapi semua orang, agar ilmu Anugerah Illahi, tidak musnah ditelan masa dan bisa berguna bagi generasi Mendatang.

Makna Pinter sendiri atau...
Dalam kisah fiksi dunia persilatan, para pendekar pilih tanding selalu memiliki Ilmu simpanan yang sifatnya rahasia dan hanya dia sendiri yang menguasai ilmu tersebut. Para murid setiapun jarang dipercaya untuk menguasai ilmu tersebut karena ilmu itu ilmu pamungkas yang digunakan para master mengalahkan pendekar dari perguruan yang lain. disinilah makna pinter sendiri dijadikan supremasi.

Relevankah di dunia sekarang? share Ilmu Pengetahuan akan banyak bermanfaat bagi generasi mendatang. Tehnologi google memudahkan para muda memperoleh ilmu yang dicarinya. Share Ilmu ini banyak membantu para muda dalam menuntut Ilmu. Peran Guru dan Dosen sekarang lebih sebagai fasilitator yang mengarahkan agar siswa lebih berkembang.

Dalam dunia Reenactor, Pengetahuan sejarah banyak dikupas dan dipelajari. Banyak yang sudah sangat master sehingga di dunia Reenactor dapat kita jumpai para penulis. Ada yang sudah Nulis Buku, nulis dimedia online serta media sosial dan memiliki blogger sendiri. Inilah bukti Reenactor sebagai hobby yang bermanfaat hingga memberi prestise tersendiri bagi pecintanya. Kecintaan menulis dan kepedulian pada dunia literasi membuat pengembangan Reenactor tidak terhenti pada hobby semata. Namun, belum semua orang orang reenactor ini menjadikan kebiasaan menulis sebagai kegiatan rutinitasnya. Rasa ego agar pinter sendiri bak kisah para pendekar dunia fiksi, kadang masih dipelihara sehingga hanya yang bersangkutan yang paham, yang lain dibiarkan tidak mengerti. Itikad seperti ini tidak relevan di dunia modern, karena reenactor adalah wadah persaudaraan yang harus dikembangkan dari generasi ke generasi. Bagaimana dengan Anda?

Tips Reenactor Menulis
Tapi aku tidak bisa menulis... Karya tulisku jelek. aku takut ditolak. bisaku hanya copas. aku tidak punya bahan untuk menulis. Demikian kurang lebih alasan    para sahabat reenactor jika diminta menulis apa yang diketahuinya seputar metode reenactment dan pengetahuan sejarah yang dimilikinya. Benarkah demikian? Padahal share status di mdsos bisa lho, kenapa bilang tidak bisa menulis dan punya idenya?

Berikut tips agar program reenactor menulis ini bisa jadi pembiasaan yang bermanfaat bagi diri sendiri saat kita lupa dan bisa bermanfaat bagi generasi Mendatang yang jadi penerus dunia reenactor

1. Menulis Catatan pribadi
Paling mudah adalah menulis catatan pribadi. semacam diary. Meskipun sudah tidak sekolah lagi, menulis harus tetap menjadi pembiasaan. Tulis apa saja yang kamu ketahui. Jangan bedakan ini penting apa tidak. Tulis aja. Manfaatnya, ya baca sendiri saar lupa. Catatan pribadi ini ibarat rekaman sumber ide yang tak akan pernah habis milik kamu pribadi. Inilah gudang ide milik pribadimu yang akan menjadikan ide idemu akan terus mengalir. Tidak Yakin? Belum mencobanya jangan biasakan memutuskan sendiri.

2. kliping saja
Kliping adalah kumpulan berita dari media cetak atau buku yang sengaja di foto kopy untuk halaman tertentu yang dikumpulkan ssuai tema. Generasi 90an melakukan ini di sekolah. Bagi generasi jaman now, kliping ini aktifitas aneh. Kemudahan tehnologi sekarang bisa merubah kliping konvensional menjadi bentuk Pdf yang bisa diakses melalui smartphone. dengan kliping ini, kamu akan punya banyak materi sehingga dari sumber sumber tak berbayar inilah kamu tidak akan kehabisan ide menulismu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun