Menulis adalah upaya menyampaikan pendapat dan pengetahuan kita kepada para pembaca. Menulis tema apapun memiliki tantangannya sendiri sendiri.Â
Tulisan berikut adalah upaya menyampaikan apa saja yang dibutuhkan dalam menulis tema sejarah. Tulisan berikut bukan upaya menggurui, tapi lebih pada upaya belajar bersama, termasuk untuk pedoman Kami sendiri. Tulisan ini dilandaskan pada metode Historical Reenactment, suatu metode belajar sejarah yang terus kami kembangkan. Semoga tulisan ini bermanfaat
Dari mana belajar sejarah harus di mulai?
Belajar adalah upaya meningkatkan kapasitas pengetahuan, pemahaman intelektual dan memperluas wawasan. Seorang penulis yang tidak ada kemauan belajar, kualitas tulisannya akan berkutat diseputar lingkup yang dipahaminya. Menulis bukan sekedar copy writer dari buku yang dibacanya.Â
Tulisan yang dibaca dan diminati pembaca, adalah tulisan yang berkualitas dari segi isi dan ada peningkatan pemahaman dan penemuan baru disetiap rilis tulisannya. Peningkatan pemahaman ini adalah kemampuan menyajikan data data yang menjadi dasar buah karya tulisnya tersebut.
Dari mana belajar sejarah harus di mulai? Harus diawali dari keminatan yang bersangkutan sendiri. Minat tema apakah? Banyak tema bisa dikembangkan dalam penulisan sejarah, dari pra sejarah hingga apa yang terjadi kemarin hari. itu semua adalah rangkaian peristiwa sejarah. Yang kedua adalah tujuan dari penulisan.Â
Seorang penulis harus punya tujuan yang kuat yang menjadikan landasan bagi dirinya untuk mengembangkan diri agar lebih baik dimasa mendatang. Tujuan ini adalah motivasi terkuat sehingga karya yang dihasilkan terus dirilis dan berkembang.
Menulis bagi Reenactor adalah salah satu sayap pengembangan dalam hobby dan berkomunitas. Reenactor tidak harus mendalami dunia literasi. Namun sangat disayangkan jika pemahaman kesejarahan yang menghasilkan peningkatan wawasan sejarah hanya untuk diketahui sendiri. Orang diluar komunitas tidak boleh tahu. khusus secara eksklusif jadi pengetahuan milik kalangan terbatas. Jika ada orang lain salah, maka akan jadi tertawaan dan cenderung membully dia yang belum tahu dan jelas perbuatan seperti ini sangat tidak terpuji karena akan membunuh karakter seseorang.
Pemahaman sejarah bangsa adalah milik semua warga negara. Sangat tidak elegan jika ada orang atau komunitas tertentu mengklaim diri lebih berhak karena punya pertalian khusus dengan sang Pahlawan atau peristiwa sejarah. Sejarah bukan milik satu golongan tertentu. Sejarah dipelajari dan ditulis kembali agar generasi mendatang memahami keagungan Bangsa dan negaranya. Output akhir dari mekanisme ini adalah pemahaman nasionalisme, Cinta tanah air dan bangga Menjadi Indonesia.
Mencari Saudara, Bukan mencari Musuh
memilih dan memilah tema dengan pertimbangan no political issue, tetap kreatif menulis dengan cermat, hati hati dan independen. Itulah konsep reenactor dalam menulis. Reenactor dalam mempelajari sejarah bertujuan mencari saudara, bukan mencari musuh. Dalam rentang sejarah banyak yang lebih fokus pada pembatasan hingga 1949.