Ini tentang menyampaikan sesuatu yang benar sesuai sejarah, bukan asal pakai yang penting ramai. Sejarah otentik jangan dipermainkan dengan cara yang tidak elegan, karena  apa yang digunakan dalam foto tersebut belum pernah ada dan belum diprodoksi di Tahun 1947. Hal ini bisa terjadi Karena yang punya gawe tidak mengajak diskusi dengan para Reenactor. Jadi Mohon Maklum.
Seperti inilah belajar sejarah cara reenactor, yaitu sangat detail sampai pada penempatan alat yang digunakan. Termasuk seragam, perlengkapan, arsenal yang digunakan. Arsenal adalah senjata replika yang digunakan untuk kepentingan drama teatrikal yang sesuai dengan kisah sejarahnya. Salah satu keahlian yang dimiliki oleh team tehnik dari Reenactor Ngalam adalah membuat replika senjata masa perjuangan. Lebih unik lagi, bahan bakunya dari barang bekas. Sampai Tahun 2018, Koleksi arsenal ini sudah lebih dari 70 unit, dengan berbagai macam ukuran dan bentuk. Pembuatannya tetap dibawa bimbingan Musium Brawijaya Malang dan Pihak Bintaldam Kodam.Â
Sebagai Hobby, Reenactor belajar dan memahami sejarah perjuangan bangsa, adalah untuk konsumsi diri sendiri dan kalangan terbatas komunitas. Adalah sangat disayangkan jika ilmu yang diperoleh dalam forum diskusi Reenactor hanya demikian.Â
Dalam rangka share ilmu pada masyarakat, ada dua hal yang harus ditingkatkan Kualitas SDM dari anggota Reenactor. Yaitu sebagai Guru dan Penulis. Â Ini bukti bahwa reenactor tidak melulu perang perangan. Menjadi Guru, Karena banyak murid termasuk Mahasiswa dari Jurusan Sejarah dari Universitas Negeri Malang mengadakan penelitian di Musium Reenactor. Kemampuan menulis juga perlu dikembangkan dalam dunia Reenactor.
Sepandai pandainya orang mengingat, pasti ada lupanya. Kemampuan otak dalam mengingat juga ada batasnya. bisa tua dan pikun. dan sirnalah ilmu yang pernah dipelajari. Dengan menulis, minimal menulis di buku catatan harian, ide idemu bisa diselamatkan, tercatat dan bisa membantu kamu anti pikun dengan menulis akan membuat ide idemu abadi sepanjang masa. Pikiran Kartini tidak akan pernah sampai ke era kekinian, kalau dia tidak pernah menulis.Â
Ide membuat Blogger Kompasiana Reenactor ini adalah sebuah kampanye dari Reenactor bahwa menulis itu penting, apalagi menulis sejarah. Banyak materi sejarah yang belum ditulis dan tidak bisa ditemukan di Mbah Google sekalipun. Melalui media ini akan mengawal dan mendokumentasikan setiap ide, gagasan, kegiatan dan aktifitas dunia Reenactor. Munculnya gambar pena adalah wujud niat mempopulerkan sejarah bagi era kekinian dan akan membuktikan pena lebih tajam menghujam dibanding peluru sekalipun.
Semoga tulisan ini menginspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H