Buah yang besar melilit disekujur tubuh berjalan sambil meraba-raba dan terbata bata menerpa jalan debu tirai nan pekat
Tanpa letih dan penat bahkan lelah aku berjalan merentah terantuk antuk dan terhuyung mengangkat beban berat.
Tapak kakiku terseret melirik merintih kesakitan menaggung beban bola mataku tak lagi kuat menangkap Secercah cahaya di ujung sana.
Sungguh tak terasa badan sudah  lemas dan lesu dihempas angin dan terpa gelombang keras terbanting ketakutan
Serasa remuk bagai tulang-belulang yang diremukan oh betapa Kerasnya hidup ini yang kurasakan Kunikmati sampai habis gelap duniaku.
Irawan Abidin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H