Bicara tentang angkringan ya, tentu saja dalam pemikiran kita angkringan Klaten ataupun Yogyakarta, yang sangat enak dan murah meriah.
Tidak bisa kita pungkiri lagi makanan yang ditawarkan mulai dari harga 5.00 rupiah hingga 3.000 ribu saja, bagaimana tidak murah dan enak, bagi kami anak kosan.
Tentunya menu yang dihidangkan tidak kalah menarik yang ada di tempat makan lainya, berbagai varian menu seperti nasi kucing, bakwan, tahu, tempe dan tapai.
Dan masih banyak menu lauk pauknya  seperti ceker, kepala ayam telur puyuh, bacem dan lain sebagainya.
Bukan hanya makan yang ada minumnya juga tidak kalah menarik  seperti jahe anget, jeruk panas/dingin teh panas/dingin dan lain sebagainya.
Tentunya angkringan yang sering kita jumpa bernuansa yang romantis bisa saya katakan mulai dari tempat duduk yang melingkari warungnya atau pendoponya  hingga lampu LED atau kecil yang sangat sederhana dan romantis sekali.
Awalnya, saya ke Yogyakarta sangatlah terkejut mulanya dengan suasana sederhana dan romantis seperti itu saya sudah bisa menikmati makanan  yang murah meriah dengan bajet
10 ribu rupiah saja saya sudah bisa makan nasi yang lauk pauknya ada tempe, ayam bahkan di bantu dengan gorengan nya pula
Sungguh beruntung sekali saya makan dengan bajet 10 ribu sudah bisa mengenyangkan perut hingga ditemani dengan teh es pula, seger sekali.
Angkringan Sumatra ada juga
27/6/20 saya pulang ke tempat daerah saya yaitu di muara Bungo provinsi Jambi saat malam itu tiba dan istirahat karena perjalanan dari Yogyakarta ke muara Bungo sangat melelahkan.
Setelah isolasi secara mandiri di rumah akibat perjalanan jauh, akhirnya saya bisa terbebas yakni bisa berbaur dan berjumpa dengan teman-teman saya sewaktu saya SD dahulu.
Pukul 16.00 wib saya jalan-jalan untuk mencari angin segar dengan menggunakan motor roda dua saya, saat itu saya berkeliling ke jalur (jalan) sebalah
Sambil mengganti gigi tiga pada motor saya tak sengaja saya melihat ada pondopo kecil yang bentuknya hampir mirip dengan angkringan, dalam hati saya" apa iya ada angkringan di daerah saya".
Perasaan mulai gembira berkecamuk dengan perasaan  kacau bagaimana mana begitu, ya tentu saja wong di jogja sering nongkrong di angkringan
Ya apa lagi angkringan di sini ya endak balik nanti, ujung-ujungnya sekalian ngalir ngidul, haduh bingun jadinya, angkringan ini pun tidaklah jauh dari rumah saya jika bermotor dengan banter mungkin di tempuh 5 menit saja.
Kalo di tempuh menggunakan perjalanan kaki ya mungkin saja 30 menitan cukup memakai tenaga sebelum sampai jaulannya sudah habis kelamaan jalan "hehehe"
Kembali ke angkringan, agar kecurigaan dan kebingungan saya tidak berkecamuk  dan terpenuhi saya datangi orang yang mempunyai tempat tersebut lalu saya bertanya kepada masnya.
"Mas ini angkringan ya?
Masnya menjawab, iya mas?
Dengan nada bahagia Alhamdulillah kembali bernostalgia lagi bersama angkringan?
Masnya pun menjawab terheran heran, Kenapa mas kok senang sekali?
Ya, tentunya mas saya baru pulang dari Yogyakarta setiap saya liat foto lama dan teringat  nama angkringan banyak sekali kenangan yang tak bisa dilupain mas.
Masnya menjawab tersenyum, Oalah Jogja, saya Klatennya masih dekat kok.
Ya mas, bakalan sering nanti kesini
Mulai saat itu angkringan ada, setiap sore selalu ngongkrong di sana dengan menu yang tidak kalah sama dengan menu yang di Yogyakarta, asik sih tempatnya
Pas banget di persimpangan  tiga jalan dan jalan utama mau keluar masuk jalur, tentunya sangat seru sekali dong bisa sambil menikmati sore dengan pemandangan yang ada.
Tentunya di tempat saya dan di Yogyakarta nama tetap sama angkringan tetaplah sangat sederhana dan selalu menggugah selera setiap pencintanya.
Sedikit keseruan seperti ini akan saya abadikan  saya sedikit teringat kata kata bijak seperti ini  "Ya, alangkah indah masa kecil yang lalu. Dan kini aku menembangkan keindahan dalam kenang-kenangan." - Pramoedya Ananta Toer
Nah itu saja ceritaria saya seputar angkringan dengan adanya angkringan saya belajar hidup penuh bermakna kesederhanaan bukan saja diukur seberapa besar  uang yang kita miliki
Tepati sejauh mana kita bisa berkumpul bersama teman dan orang yang kita sayangi serta bagaimana cara kita bisa berbagi sesama kita
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan jika ada kata-kata yang salah saya mohon maaf
Salam IAÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H