Ada banyak sekali kisah yang dapat diceritkan dalam kenangan di kota yogyakarta, namun pikiran ini tidak cukup untuk menyimpan dan mengingat lipatan kenangan memijak kota yogyakarta. Kisah saya berawal dari tahun 2017 setelah saya tamat sekolah,Â
saya memutuskan untuk menimba ilmu di kota pelajar biasa lebih kenal dengan jogja istimewa, istemewa tempatny,a istimewa pula orangnya, tidak banyak orang di kampung saya untuk menimba ilmu di kota yogyakarta,
mungkin kalo ada bisa dihitung dengan beberapa jari saja untuk menimbah ilmu di kota ini. Jika kita bandingkan dengan kota- kota lain jogja sangat banyak sekali peminatnya untuk menimba ilmu disini, jogja merupakan kota pendidikan dan kota kebudayaan bagi masyarakat indonesia
selain perjalanan dari jambi ke kota jogja yang jauh biasanya saya menggunakan kapal saat bepergian ke jogja. Menuju ke kota jogja saya harus naik kapal dari bakauheni hingga menuju pelabuhan merak banten dengan menggunakan kapal ferry,
baru menuju kota jogja perjalan saya menghabiskan waktu sekitar 2 malam 3 hari untuk sampai ke kota jogja. Di jogja saya menimba ilmu di salah satu kampus yang ternama di indonesia tentang perkebunan yaitu institut pertanian yogyakarta,
di kampus perjuangan ini saya mulai untuk merawat mimpi-mimpi saya, serta menjalani silahturrahmi kepada semua orang dan masyarakat sekitar dan berusaha memahami lingkungan sekitar ditempat yang berbeda dengan kondisi berbeda saat di kampung.
Hidup diperantauan dari waktu ke waktu mencoba mencari kesibukan, hobbi dan lainya, sehingga  saya bisa menyerap intisari dari sebuah makna perantauan. Dari banyak sekali aktivitas saya masih satu teringat dibenak saya ialah waktu saya bergabung disenat fakultas mahasiswa fakultas pertanian.
Sebagai seoarang pelajar yang datang dari pulau seberang tentu saya memutuskan untuk ikut sering melakukan kegiatan- kegitan di kelembagaan seperti diskusi,baca buku serta menulis, yang kadang menjengkelkan.
Salah satu yang paling menyenangkan ialah bisa berkumpul bersama teman di sekretariatan dan makan, minum, secara bersama sama, Jangan selalu bertanya kapan waktu  istirahat, makan dan kapan waktu mencuci terkadang makan hanya 2 hari kali untuk makan di waktu siang dan malam dan mencuci 1 minggu dalam sehari sebagian waktu saya habiskan di sekretariatan.
Memilih hidup menjadi mahasiswa yang mempunyai kehidupan di kelembagaan merupakan salah satu keberanian dan tantangan buat diri sendiri. Hidup didalam kelembagaan tentu mempunyai ciri khas dan cerita masing-masing,Â
disini banyak sekali kawan yang merawat idealisme agar tetap utuh dan terjaga konsepnya seperti ini tidak  mengikuti keburukan dan berjalan dijalan keadilan dan kebenaran, saya salut kepada teman teman saya yang mampu menjaga dan merawat ideaslisme meraka.Â
Saya sangat merindukan kenangan- kengan bersama meraka disaat berbagi ide, permasalahan dan bagaimana solusi mencari dana untuk melaksanakan kegiatan rutinan kesektraiatan.
Kelak di suatu hari nanti kita dapar berkumpul dan duduk sambil berdiskusi yang mungkin sempat tertunda oleh kesibukan masing-masing mungkin beberapa teman saya  ada yang kerja bahkan nikah mungkin.
Disini saya berpinjak di kota yogyakarta ingin berkata, satu hal terhadapap teman- teman saya yaitu saya rindu atas kebersamaan kita bersama sama.
Salam
Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H