Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muntah Darah Bukan Karena Santet, Tapi Akibat Komsumsi Jahe Plus Aspirin

28 Januari 2014   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:23 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390884299282444200

Musim hujan begini, paling enak ya minum jahe panas. Efeknya langsung terasa, badan jadi hangat, dan terasa lebih segar. Ternyata selain menghangatkan badan, jahe juga punya khasiat lain yaitu sebagai obat masuk angin, menambah nafsu makan, memperbaiki pencernaan dan mengamankan lambung, meredakan mual-muntah ibu hamil, mabuk karena gerakan, hingga meredakan ketegangan otot. Namun walaupun ada segudang kegunaan jahe, sebagai salah satu alternatif pengobatan herbal, patut diwaspadai masalah komsumsinya. Salah satu sifat jahe adalah sebagai antikoagulan atau anti penggumpalan darah, yang menimbulkan beberapa khasiat jahe sebagaimana tersebut di atas. Sifat antikoagulen ini ternyata sama dengan sifat yang dimiliki aspirin, ibuprofen dan naproxen. Obat-obat modern ini biasanya digunakan sebagai obat sakit kepala, pusing, nyeri otot, dan sakit gigi. Sifat antikoagulan pada jahe dan juga aspirin berguna untuk mencegah penggumpalan darah penyebab serangan jantung. Maka jika sedang minum jahe hangat, hindarkan mengkomsumsi aspirin, karena kombinasi keduanya dapat melipatgandakan efek antikoagulan yang akan menjadi sangat berbahaya bagi tubuh. Seperti dituturkan oleh Prof Dr CJ Soegihardjo, Apt, pakar herbal dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, sebagaimana dilansir oleh DetikHealth, jahe bekerja menghambat COX-1 dan COX-2, dua enzim Cyclooxygenase yang juga dipengaruhi oleh aspirin. Jika dikonsumsi berlebih, jahe dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal atau perdarahan di saluran cerna. Kombinasi dengan aspirin akan semakin meningkatkan risikonya. Jika terjadi perdarahan dalam di perut, biasanya darah akan keluar melalui muntah ketika darah sudah menghitam. "Kalau tidak tahu, orang akan mengira disantet," paparnya. Mengingat untuk obat herbal seperti jahe, tidak ada rumusan dosis yang tepat, tidak seperti obat modern yang sudah ada panduannya dan ditetapkan dosisnya oleh dokter sesuai diagnosa, disarankan untuk membatasi komsumsi jahe sebanyak 4 gram saja per hari. Dan ternyata mengkomsumsi jahe secara berlebihan, atau overdosis, tidak baik juga buat kesehatan tubuh. Menurut University of Maryland Medical Center, yang dilansir situs Live Strong, mengkomsumsi terlalu banyak jahe dapat menyebabkan mulas, diare dan iritasi mulut. Selain itu juga mungkin mengalami bersendawa, rasa tidak enak di mulut, perut kembung, dan mual. Jika memiliki riwayat ulkus, penyakit radang usus atau penyumbatan usus, disarankan untuk tidak makan sejumlah besar jahe segar. Selain itu, dosis besar jahe juga dapat menyebabkan kantuk dan sedasi ringan. Jahe juga dapat menurunkan gula darah, yang dapat menyebabkan masalah jika memiliki diabetes atau hipoglikemia. Penderita diabetes harus memantau gula darah setelah makan makanan yang mengandung jahe untuk memastikan tingkat gula darah tidak turun terlalu rendah . Jika mulai drop dan mulai merasa lemah, pusing atau mengalami tanda-tanda lain dari gula darah rendah, minum segelas jus atau mengkonsumsi sesuatu yang manis untuk meningkatkan kadar. Jika tidak membaik, segeralah mencari pertolongan medis. Penderita diabetes yang secara konsisten mengkonsumsi jahe harus berbicara dengan dokter tentang penyesuaian obat untuk mengurangi kemungkinan turunnya kadar gula darah dan apa komplikasi obat dengan jahe.

Pada prinsipnya, obat herbal seperti jahe sebagai alternatif pengobatan alami sangat baik, karena selain bebas bahan kimia sintesis, juga murah dan banyak tersedia di sekitar kita, bahkan kita bisa menanamnya sendiri di halaman rumah. Salah satu kekurangannya adalah masalah dosis komsumsi, karena walau sangat berkhasiat, penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek-efek sebaliknya, pun demikian juga dengan penggunaan obat herbal secara bersamaan dengan obat modern yang dapat mempunyai efek merugikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun