Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jumpa Pers Perdana Sang Presiden...

23 Oktober 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:04 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14139733051166970263

[caption id="attachment_368410" align="aligncenter" width="460" caption="Foto: Dedin Putra / Setpres"][/caption]

Apa-apa yang pertama kali dilakukan seseorang dalam hal jabatan publik tentu menarik perhatian, apalagi ini suatu jenis kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang presiden Indonesia yang baru saja resmi menjalani masa jabatannya.

Sesudah dilantik dalam sidang paripurna MPR Senin 22-10-2014 lalu, yang diwarnai dengan kehebohan pesta rakyat sesudahnya, pada hari ini Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers untuk yang pertama kalinya.

Jumpa pers diadakan berurutan setelah sang Presiden setelah memanggil Panglima TNI, Kepala Staf TNI AD, AU, dan AL,  Kapolri dan Kepala BIN dalam sebuah pertemuan bersama membahas kondisi keamanan negara, politik, ekonomi, dan sosial, dan jumpa pers ini berlangsung di Istana Negara tepatnya di bawah pohon bernama Ki Hujan di halaman belakang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Seyogyanya Presiden bermaksud menginformasikan hasil pertemuan tersebut kepada para wartawan untuk disampaikan kepada masyarakat, seperti rencana strategis TNI-Polri dan hal-hal yang berkaitan dengan alat-alat pertahanan, dan juga hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan TNI-Polri, gaji dan perumahan dan lain-lainnya. Namun sayangnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan para wartawan dalam jumpa pers itu malah OOT (out of topic), yaitu tentang komposisi kabinet yang belum juga diumumkan bentuknya oleh Presiden. Atas pertanyaan-pertanyaan oot ini, Presiden hanya menyatakan akan secepatnya diumumkan dan minta agar pers jangan berspekulasi masalah nilai rapor KPK terhadap calon menteri.

Namun melihat proses pemanggilan untuk rapat dan posisi sang Presiden terbaru kita itu saat berdiri seperti memimpin di depan para jenderal pemimpin militer, intelejen, dan kepolisian yang mengenakan pakaian dinas lengkap mereka, ada dua makna yang tersirat.

Pertama, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo adalah panglima tertinggi TNI-Polri, sesuai konstitusi, dan sebagai panglima tertinggi beliau memanggil, memberikan arahan-arahan dan perintah kepada jajaran pimpinan TNI-Polri dan intelejen. Presiden juga memperlihatkan bahwa beliau didukung oleh TNI-Polri dan intelejen yang solid.

Kedua, bahwa Presiden peduli dengan kesejahteraan para anggota militer, intelejen, dan kepolisian. Perhatian khusus Presiden ini tentu akan menggembirakan mereka yang masih berada di level bawah keanggotaan, yang akan menanti-nant wujud peningkatan kesejahteraan seperti apa yang akan mereka terima.

Selamat bertugas, Pak Presiden Joko Widodo!

Sumber: Detiknews

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun