Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pelahap informasi...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Celana Jeans yang Tahan Air dan Anti Lumpur?

25 April 2014   22:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emangnya ada celana panjang berbahan jeans (denim) yang anti air dan anti lumpur? Jika ada, bisa jadi itu merupakan celana impian, mengingat celana denim ini sangat populer. Selain oke untuk keperluan fashion, juga sering dipakai untuk bekerja, yang istilahnya celana panjangnya orang lapangan, yang rentan sekali menjadi kotor karena terkena air hujan, tanah, lumpur, dan kotoran-kotoran lainnya.

Nah, sebenarnya celana denim yang anti air dan anti lumpur ini sekarang sudah ada dan sebentar lagi akan dipasarkan!

Adalah Ecorepel, sebuah teknologi dari Schoeller, Swiss, merupakan sebuah teknologi finishing baru pada produk tekstil yang menjamin tingkat penolakan yang tinggi terhadap air dan kotoran (lumpur). Teknologi ini ramah lingkungan, bebas dari fluorocarbons dan juga biodegradablesesuai dengan OECD 302 B (80 - 100%).

Penelitian Greenpeace bertajuk "Chemistry for every weather" juga telah menempatkan Ecorepel sebagai salah satu alternatif dari produk fluor.

Ambil contoh sebuah jas hujan yang dipakai pada saat hujan deras. Setiap kali setetes air meluncur dari dari jas hujan tersebut, berarti suatu durable water repellent (DWR) atau bahan anti air tahan lama sedang melakukan tugasnya. Tapi dengan proses pencucian dan pemakaian, bahan tersebut cenderung untuk semakin luntur, akan terbuang ke dalam air, tanah, bahkan ke tubuh. Bahan DWR ini umumnya merupakan senyawa perfluorinated, suatu senyawa yang telah dinyatakan oleh Environment Protection Agency (EPA) AS sebagai bahan beracun. Ecorepel dari Schoeller adalah DWR pertama yang melakukan hal serupa, atau bahkan lebih baik dari bahan lainnya, dan tidak beracun. Ecorepel menggunakan lilin parafin, bahan yang sama yang pernah digunakan pelaut untuk membuat pakaian mereka anti air, namun dengan dengan aplikasi yang jauh lebih bersih dan lebih tahan lama.

[caption id="attachment_333334" align="aligncenter" width="589" caption="Cara kerja Ecorepel . Sumber: schoeller-textiles.com"][/caption]

Cara kerja Ecorepel didasarkan pada rantai parafin panjang yang membungkus diri seperti spiral di sekitar setiap serat, filamen atau benang, dan merupakan suatu lapisan tipis. Hal ini akan mengurangi tegangan permukaan sehingga tetesan air dan bahkan lumpur dengan tegangan permukaan yang lebih tinggi akan mengalir tanpa menembusnya. Breathability kain (kemampuan kain untuk "bernafas") tidak akan terpengaruh dan kain tetap terasa lembut.

Untuk pelapisan kain dengan Ecorepel, teknisi mencelupkan kain ke dalam larutan Ecorepel, kemudian menjalankannya melalui mesin rol untuk memeras kelebihan larutan, lalu dipanggang pada suhu 300 ° F. Ecorepel, tidak seperti DWR lain, tidak akan luntur karena dicuci atau abrasi, yang membuatnya ideal untuk pakaian yang mengalami banyak perlakuan kasar, seperti celana denim para pekerja lapangan, misalnya.

Dan Levi's sudah menyatakan akan melakukan debut pada produk Ecorepel-nya untuk tipe 511 Commuter Jeans dan jaket denim di musim panas ini. Dalam tes mereka, lapisan Ecorepel telah sukses bertahan melalui penggosokan secara agresif dan setidaknya 20 kali pencucian.

Jadi kita nantikan saja nanti peluncuran denim yang tahan air dan anti lumpur di Indonesia, suatu produk celana panjang untuk keperluan kerja lapangan yang akan sangat berguna. Rasanya sudah tidak sabar untuk mencobanya sendiri...

Sumber : Schoeller Switzerland, Popular Science, Sustain Innovation Journal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun